POTENSI PROBIOTIK WARETHA PADA BERBAGAI IMBANGAN PROTEIN DAN ENERGI RANSUM TERHADAP PERFORMA AYAM RAS PETELUR PERIODE DARA

Romi, Andika (2021) POTENSI PROBIOTIK WARETHA PADA BERBAGAI IMBANGAN PROTEIN DAN ENERGI RANSUM TERHADAP PERFORMA AYAM RAS PETELUR PERIODE DARA. Masters thesis, universitas andalas.

[img]
Preview
Text (Cover dan Abstrak)
Abstrak.pdf - Published Version

Download (256kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab 1)
BAB 1.pdf - Published Version

Download (216kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab 5)
BAB 5.pdf - Published Version

Download (205kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (251kB) | Preview
[img] Text (Tesis Full Text)
Tugas Akhir.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)

Abstract

Pakan yang berkualitas harganya relatif lebih mahal, sehingga diperlukan manipulasi nutrisi untuk memaksimumkan pasokan nutrisi sehingga diperoleh produksi maksimal serta biaya pakan minimal. Salah satu cara manipulasi nutrisi yaitu dengan menambahkan bahan pakan aditif berupa mikroba yang berfungsi membantu pencernaan oleh enzim yang dihasilkannya sehingga efisiensi penggunaan ransum meningkat. Selain membantu kecernaan, pakan aditif mikroba juga berfungsi sebagai probiotik. Pakan aditif mikroba yang digunakan pada penelitian ini adalah probiotik Waretha. Penelitian bertujuan untuk melihat pengaruh pemberian probiotik Waretha terhadap performa ayam ras petelur periode dara yang mendapat ransum dengan beberapa imbangan protein dan energi berbeda. Penelitian dilaksanakan selama 6 minggu dengan materi 150 ekor ayam ras petelur periode dara strain Lohmann Brown, berumur 12 minggu (84 hari) produksi P.T Japfa Comfeed. Bahan pakan penyusun ransum terdiri dari: jagung, dedak, konsentrat 122, probiotik Waretha. Kandang penelitian yang digunakan adalah kandang baterai dengan ukuran 45 cm x 35 cm x 60 cm sebanyak 150 dan di lengkapi tempat pakan dan minum. Metode penelitian adalah metode eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan 10 perlakuan dan 3 ulangan sebagai perlakuan adalah ransum berbagai imbangan protein dan energi metabolisme dengan penambahan 3% probiotik Waretha melalui air minum. Perlakuan tersebut adalah: A = 0% probiotik (PK 15% : ME 2600 kkal/kg) B = 3% probiotik (PK 13% : ME 2300 kkal/kg) C = 3% probiotik (PK 14% : ME 2300 kkal/kg) D = 3% probiotik (PK 15% : ME 2300 kkal/kg) E = 3% probiotik (PK 13% : ME 2400 kkal/kg) F = 3% probiotik (PK 14% : ME 2400 kkal/kg) G = 3% probiotik (PK 15% : ME 2400 kkal/kg) H = 3% probiotik (PK 13% : ME 2500 kkal/kg) I = 3% probiotik (PK 14% : ME 2500 kkal/kg) J = 3% probiotik (PK 15% : ME 2500 kkal/kg). Parameter yang diukur adalah konsumsi ransum, asupan protein, asupan energi, pertambahan bobot badan, konversi ransum, populasi bakteri Bacillus sp di usus halus, dan income over feed cost (IOFC). Data yang diperoleh diolah secara statistik dengan analisis keragaman. Hasil analisis keragaman yang berpengaruh sangat nyata diuji lanjut dengan DMRT (Ducan’s Multiple Range Test). Hasil penelitian menunjukan bahwa penambahan 3% probiotik waretha dalam air minum pada berbagai imbangan protein dan energi dalam ransum ayam ras petelur periode dara memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap konsumsi ransum, asupan protein, asupan energi, pertambahan bobot badan, konversi ransum, populasi bakteri Bacillus sp di usus halus, dan IOFC. Hasil uji DMRT menunjukan bahwa perlakuan A berbeda tidak nyata (P>0,05) dibandingkan perlakuan I dan J namun berbeda nyata (P<0,05) dibandingkan perlakuan lainnya pada parameter konsumsi ransum dan konversi ransum. Hasil uji DMRT menunjukan bahwa perlakuan A berbeda tidak nyata (P>0,05) dibandingkan perlakuan H, dan J namun berbeda nyata (P<0,05) dari perlakuan B, C, D, E, F, G dan perlakuan I pada parameter asupan protein. Hasil uji DMRT menunjukan bahwa perlakuan A berbeda sangat nyata (P<0,01) dibandingkan perlakuan lainnya pada parameter asupan energi. Hasil uji DMRT menunjukkan bahwa perlakuan A berbeda tidak nyata (P>0,05) dibandingkan dengan perlakuan I, dan J namun berbeda nyata (P<0,05) dari perlakuan B, C, D, E, F, G dan perlakuan H pada parameter pertambahan bobot badan. Hasil uji DMRT menunjukkan bahwa perlakuan I berbeda tidak nyata (P<0,05) dibandingkan perlakuan J namun berbeda sangat nyata (P<0,01) dengan perlakuan A, B, C, D, E, F, G dan Perlakuan H pada parameter populasi Bacillus sp di usus halus ayam. Nilai IOFC yang tertinggi pada perlakuan I (PK 15%, ME 2500 kkal) yaitu Rp14.157,25

Item Type: Thesis (Masters)
Primary Supervisor: Prof. Dr. Ir. Wizna, MS
Uncontrolled Keywords: probiotik, waretha, performa, dara
Subjects: S Agriculture > SF Animal culture
Divisions: Pascasarjana (S2)
Depositing User: s2 ilmu ternak
Date Deposited: 25 Jan 2022 07:20
Last Modified: 25 Jan 2022 07:20
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/97678

Actions (login required)

View Item View Item