PERBEDAAN KADAR C-REACTIVE PROTEIN SERUM IBU PADA KEHAMILAN ATERM KETUBAN PECAH DINI DAN KEHAMILAN NORMAL

DEBBY, YOLANDA (2015) PERBEDAAN KADAR C-REACTIVE PROTEIN SERUM IBU PADA KEHAMILAN ATERM KETUBAN PECAH DINI DAN KEHAMILAN NORMAL. Masters thesis, UNIVERSITAS ANDALAS.

[img] Text (TESIS)
201501271848th_tesis deby.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)

Abstract

Kehamilan dengan ketuban pecah dini (KPD) masih merupakan masalah penting dalam bidang obstetri, karena berkaitan dengan penyulit atau komplikasi yang dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas maternal dan perinatal. Beberapa penelitian diluar negeri menyatakan bahwa insiden KPD terjadi 8% pada kehamilan. Salah satu faktor risiko KPD yaitu infeksi. C-reactive protein (CRP) merupakan salah satu protein yang meningkat pada saat terjadi infeksi. Beberapa studi mengusulkan penggunaan CRP sebagai salah satu parameter untuk membantu menegakan diagnosis dini dari suatu proses infeksi subklinis pada wanita hamil yang mengalami KPD. Penelitian ini penelitian observasional, dengan rancangan penelitian cross sectional. Pengumpulan data dilakukan dari bulan Juni sampai Oktober tahun 2014 di ruang Kebidanan RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi dan pemeriksaan kadar CRP dengan menggunakan metode ELISA dilakukan di Laboratorium Klinik UPTD Balai Kesehatan Provinsi Sumatera Barat. Sampel penelitian ini adalah ibu hamil aterm dengan jumlah 60 orang yang diambil dengan Consecutive Sampling. Untuk menguji perbedaan kadar CRP dilakukan uji parametrik yaitu uji t-test Independen. iv Berdasarkan hasil uji independen t-test pada karakteristik usia menyimpulkan tidak terdapat perbedaan bermakna rerata usia antara kelompok KPD dan kehamilan normal (p=0,101). Penelitian oleh Tavassoli et all, pada tahun 2010 menyatakan hasil yang serupa dengan penelitian ini. Diantara kedua kelompok yang diteliti menghasilkan rentang usia yang tidak terlalu heterogen. Hasil uji Mann-Whitney pada karakteristik jumlah kehamilan menyimpulkan tidak terdapat perbedaan bermakna rerata jumlah kehamilan antara kelompok KPD dan kehamilan normal (p=0,114). Penelitian lain oleh Newburn-cook et all, pada tahun 2005 menyatakan peningkatan risiko terjadinya KPD pada ibu hamil dengan usia �30 tahun dengan OR (1,3-1,5). Hasil penelitian berdasarkan rerata kadar CRP serum dengan menggunakan uji independen t-test menunjukan terdapat perbedaan bermakna rerata kadar CRP serum antara kelompok KPD dengan kelompok kehamilan normal (p<0,05). Penelitian lain juga menunjukkan adanya hubungan erat antara peningkatan serum CRP dengan timbulnya korioamnionitis secara histologi pada ketuban pecah dini (Popowski, 2011). Namun penelitian lain mempunyai hasil yang berbeda dengan penelitian ini, Smith et all, tahun 2012 menunnjukan tidak terdapat perbedaan kadar CRP yang signifikan antara pasien dengan korioamnionitis dengan pasien tanpa korioamnionitis. Sehingga adanya beberapa penelitian yang mempunyai hasil yang berbeda dengan teori yang ada dan hasil penelitian ini, mungkin juga disebabkan oleh adanya keterbatasan penelitian ini. Perlu adanya peningkatan kualitas pelayanan anternatal care untuk menilai faktor resiko KPD dan mencegah komplikasi KPD lebih lanjut dengan melakukan deteksi dini dan diagnosis yang tepat.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
R Medicine > RG Gynecology and obstetrics
Divisions: Pascasarjana (Tesis)
Depositing User: Yth Vebi Dwi Putra
Date Deposited: 28 May 2016 02:05
Last Modified: 28 May 2016 02:05
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/9746

Actions (login required)

View Item View Item