Syahadatan, Jordan (2021) AKTIVITAS MIKROORGANISME TANAH PASCA KEBAKARAN HUTAN DI KECAMATAN PALUPUH KABUPATEN AGAM PROVINSI SUMATERA BARAT. Diploma thesis, Universitas Andalas.
|
Text (cover dan abstrak)
cover dan abstrak.pdf - Published Version Download (64kB) | Preview |
|
|
Text (bab 1)
BAB I.pdf - Published Version Download (159kB) | Preview |
|
|
Text (bab 5)
BAB V.pdf - Published Version Download (56kB) | Preview |
|
|
Text (daftar pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (264kB) | Preview |
|
Text (skripsi fulltext)
Skripsi Final Full.docx.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
Abstract
Kebakaran hutan menyebabkan kerusakan ekosistem, terutama terhadap sifat biologis tanah. Kebakaran hutan terjadi di Kecamatan Palupuh yang berbatasan dengan Global Atmosphere Watch, lokasi pemantauan pencemaran udara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas mikroorganisme pada beberapa periode waktu setelah terjadinya kebakaran hutan. Penelitian dilakukan di Kecamatan Palupuh Kabupaten Agam dalam tiga periode waktu (12, 13, dan 17 bulan) pasca kebakaran hutan dan di Laboratorium Mikrobiologi dan Fitopatologi, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian Universitas Andalas Padang. dari bulan Januari sampai Mei 2021. Ordo tanah di lokasi penelitian adalah Inceptisol. Penelitian dilakukan dengan metode survei dan pengambilan sampel tanah dilakukan pada setiap periode waktu (purposive sampling) pasca kebakaran pada kedalaman tanah 0-20 cm dan 20-40 cm. Sampel tanah juga diambil dari hutan yang tidak terbakar. Parameter yang dianalisis meliputi pH tanah, C-organik, N total, rasio C/N, P total, total populasi mikroorganisme, respirasi mikroorganisme, dan biomassa C-mikroba. Hasil analisis dan pengamatan menunjukkan bahwa total populasi bakteri berkisar antara 6,0-7,2 CFU, sedangkan total populasi jamur sekitar 5 CFU. Berdasarkan data yang dihasilkan, dijelaskan bahwa aktivitas mikroorganisme meningkat seiring dengan bertambahnya lamanya hutan pasca kebakaran. Namun kebakaran hutan tetap menyebabkan jumlah populasi mikroorganisme, respirasi mikroorganisme pada semua periode waktu pasca kebakaran hutan menurun. Hal ini disebabkan karena kematian mikroorganisme dan pembakaran bahan organik yang merupakan sumber energi bagi mikroorganisme. Oleh karena itu, kebakaran hutan menyebabkan rendahnya aktivitas mikroorganisme tanah. Kata Kunci: aktivitas mikroorganisme, pasca kebakaran hutan, respirasi mikroorganism, total populasi mikroorganisme
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Ir. Lusi Maira, M.Agr.Sc |
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Ilmu Tanah |
Depositing User: | s1 ilmu tanah |
Date Deposited: | 17 Jan 2022 02:50 |
Last Modified: | 17 Jan 2022 02:50 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/97047 |
Actions (login required)
View Item |