Fathia, Rahmah (2021) Analisis Rantai Nilai Jagung Pakan Pada Wilayah Sumatera Barat. Diploma thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (300kB) | Preview |
|
|
Text (BAB 1)
BAB 1.pdf - Published Version Download (173kB) | Preview |
|
|
Text (BAB 5)
BAB 5.pdf - Published Version Download (59kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (143kB) | Preview |
|
Text (Tugas Akhir Full Text)
Tugas Akhir Full Text.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
Jagung adalah komoditas tanaman pangan yang berperan penting serta strategis dalam pembangunan nasional. Penggunaan jagung sebagai bahan pangan saat ini tergeser oleh kebutuhan jagung sebagai bahan utama dalam pembuatan pakan ternak terutama unggas seperti ayam. Tangenjaya et al. (2002) menyebutkan bahwa komposisi pakan yang berasal dari jagung untuk ayam ras pedaging sebesar 54% dan ayam ras petelur sebesar 47,14%. Provinsi Sumatera Barat saat ini terus mengalami perkembangan dan peningkatan dalam populasi ayam ras petelur dan pedaging yang mengakibatkan permintaan jagung untuk pakan ayam mencapai 87% dari total produksi. Permintaan jagung untuk pakan ayam pada wilayah Sumatera Barat saat ini mencapai 1,2 juta ton per tahun sedangkan produksi jagung sebesar 1 juta ton, sehingga didapatkan kekurangan sebesar 200.000 ton. Dapat disimpulkan bahwa saat ini produksi jagung di Sumatera Barat belum mampu memenuhi kebutuhan atau permintaan konsumen. Berdasarkan analisis rantai nilai, diperoleh bahwa faktor-faktor yang menyebabkan tidak terpenuhinya permintaan konsumen terhadap jagung pakan adalah rendahnya produksi dari petani dengan hasil panen sebesar 7 ton per Ha akibat proses pengeringan yang hanya menggunakan cahaya matahari, penyimpanan hasil panen yang dilakukan hanya menggunakan terpal diatas lahan tanam dan teknik perawatan yang masih lemah. Kemudian, distribusi marjin yang tidak merata terkait biaya pemasaran dan keuntungan pada saluran pemasaran pertama dan ketiga. Dengan nilai biaya pemasaran dan keuntungan pemasaran dari saluran pemasaran pertama sebesar 5.90% dan 2.61% (tingkat tauke), 4.47% dan 1.91% (tingkat pengecer) serta 5.66% dan 12.71% (tingkat tauke) dari saluran pemasaran ketiga. Selain itu, penekanan harga jual akibat peminjaman modal kepada tauke dan kualitas hasil panen yang belum memenuhi standar dari kualitas jagung pipil kering yang ditetapkan. Selanjutnya, kekurangan lahan tanam jagung pada provinsi Sumatera Barat saat ini sebesar 36.429 Ha per tahun dalam memenuhi permintaan konsumen akibat alih fungsi lahan tanam jagung menjadi sawah, karena keuntungan yang diperoleh dari beras lebih besar (Rp 8.921 per Kg) dibandingkan keuntungan dari jagung (Rp 2.050 per Kg). Oleh karena itu, langkah-langkah yang dilakukan untuk mengatasi faktor-faktor diatas adalah dengan menyediakan mesin pengeringan dan tempat penyimpanan yang tepat oleh petani dan pemerintah, serta perbaikan dalam teknik perawatan. Selain itu, pendirian koperasi pada setiap kabupaten dan kota di Sumatera Barat untuk memberikan pinjaman modal dan bantuan dalam penjualan hasil panen jagung agar tidak terjadi penekanan harga jual atau beli jagung. Selanjutnya, pemanfaatan lahan tidur seperti sawah tadah hujan dan perkebunan kelapa yang berjumlah 200.000 Ha
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Wisnel, M.Sc |
Uncontrolled Keywords: | Jagung Pakan ayam, Permintaan Jagung Pakan Ayam, Analisis Rantai Nilai |
Subjects: | T Technology > T Technology (General) |
Divisions: | Fakultas Teknik > Industri |
Depositing User: | S1 Teknik Industri |
Date Deposited: | 12 Jan 2022 07:15 |
Last Modified: | 12 Jan 2022 07:17 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/96792 |
Actions (login required)
View Item |