PENILAIAN KINERJA ASPEK OPERASIONAL DAN PEMETAAN KEBUTUHAN DAN TEKANAN AIR PADA SISTEM PENGELOLAAN AIR BERSIH DI KAMPUS UNAND LIMAU MANIH MENGGUNAKAN APLIKASI EPANET DAN QUANTUM GIS

ROMI, CRISTIANOFA (2016) PENILAIAN KINERJA ASPEK OPERASIONAL DAN PEMETAAN KEBUTUHAN DAN TEKANAN AIR PADA SISTEM PENGELOLAAN AIR BERSIH DI KAMPUS UNAND LIMAU MANIH MENGGUNAKAN APLIKASI EPANET DAN QUANTUM GIS. Masters thesis, UNIVERSITAS ANDALAS.

[img] Text (TESIS)
201601211126st_tesis romi cristianofa.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (5MB)

Abstract

Pada tahun 2010 UNAND telah meningkatkan kapasitas produksi air bersihnya dari 15 l/dt menjadi 60 l/dt. Walaupun debit telah ditambah 300% namun seringkali ditemukan tidak adanya aliran air di beberapa gedung. Untuk mengetahui masalah air bersih ini maka dilakukan penilaian kinerja dari aspek operasional dan pemetaan kebutuhan dan tekanan air menggunakan aplikasi Epanet dan Quantum GIS. Penilaian kinerja aspek operasional mengacu pada Permendagri No. 47 tahun 1999 tentang pedoman penilaian kinerja perusahaan daerah air minum, dengan hanya melakukan penilaian dari aspek operasional dengan 5 indikator penilaian yaitu: cakupan pelayanan, kualitas air distribusi, kontiniutas air, produktifitas pemanfaatan instalasi produksi dan tingkat kehilangan air. Sedangkan untuk pembuatan peta digital dan database air bersih menggunakan program Quatum GIS. Kemudian untuk perhitungan kebutuhan air berdasarkan pada SNI 03‐7065‐2005 tentang tata cara perencanaan sistem plambing. Sedangkan untuk menghitung tekanan air pada daerah layanan menggunakan program Epanet pada plugin Quatum GIS. Hasil penilaian kenerja aspek operasional dari sistem pengelolaan air bersih di Kampus UNAND Limau Manih pada saat musim hujan adalah 36,4, pada saat normal adalah 39,4 dan pada saat musim kemarau adalah 33,3. Dari ketiga musim ini, maka nilai kinerjanya termasuk kategori kinerja ‘kurang’ (memperoleh nilai kinerja antara 30 dan 45). Hasil dari perhitungan kebutuhan air Kampus UNAND adalah sebesar 27,69 l/dt. Sedangkan air yang diproduksi saat musim kemarau berdasarkan hasil pengukuran sebesar 46,29 l/dt, jadi air yang diproduksi sudah berlebih tetapi karena besarnya kebocoran menyebabkan sebahagian gedung di Kampus UNAND tidak mendapatkan air bersih saat musim kemarau. Hasil dari pemetaan tekanan air diperoleh bahwa untuk jalur pipa reservoar 1 tinggi tekanan air cukup (>10 m H2O), jadi Kampus UNAND seharusnya tidak perlu memakai pompa air. Sedangkan untuk area asrama mahasiswa tinggi tekanan air sudah melebihi 100 m H2O sehingga menyebabkan sambungan pipa pecah. Untuk jalur pipa reservoar 2 dibeberapa gedung tinggi tekanan air tidak ada karena diameter pipa kecil sehingga kehilangan energi menjadi besar. Sedangkan tinggi tekanan air untuk jalur pipa reservoar 3 sudah lebih dari 10 m H2O dan belum melebihi kekuatan pipa, jadi tinggi tekanan airnya sudah bagus. Kata kunci: kinerja aspek operasional, kebutuhan air, tekanan air

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: Pascasarjana (Tesis)
Depositing User: Yth Vebi Dwi Putra
Date Deposited: 26 May 2016 09:22
Last Modified: 26 May 2016 09:23
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/9679

Actions (login required)

View Item View Item