Herol, Herol (2021) Pengaruh Perubahan Tata Guna Lahan Terhadap Aliran Permukaan dan Laju Sedimentasi pada Das Batang Air Dingin Menggunakan Model Soil And Water Assessment Tool (SWAT). Masters thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Abstrak)
Abstrak.pdf - Published Version Download (220kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I Pendahuluan)
BAB 1 Pendahuluan.pdf - Published Version Download (209kB) | Preview |
|
|
Text (BAB 5 Penutup)
BAB 5 Penutup.pdf - Published Version Download (150kB) | Preview |
|
|
Text (daftar pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (129kB) | Preview |
|
Text (Tesis Fulltext)
Tesis Fulltext.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
Abstract
Pertumbuhan penduduk dari waktu ke waktu semakin meningkat sehingga kebutuhan akan lahan terbangun semakin tinggi yang mengakibatkan perubahan tata guna lahan tidak bisa dihindari. Mengetahui kondisi daerah aliran sungai (DAS) sebagai dampak perubahan tata guna lahan sangat diperlukan yang merupakan salah satu upaya mitigasi bencana. Perubahan tata guna lahan akan mempengaruhi aliran permukaan dan laju sedimentasi, semakin besar lahan yang terbangun akan mengakibatkan peningkatan aliran permukaan dan semakin besar penebangan hutan akan mengakibatkan laju sedimentasi semakin besar. Pemodelan hidrologi pada DAS Batang Air Dingin menjadi aspek penting dalam pengambilan keputusan oleh pemerintah. Penelitian ini bertujuan melihat pengaruh perubahan tata guna lahan terhadap aliran permukaan dan laju sedimentasi. DAS Batang Air Dingin bagian hulu dan tengah pada tahun 2011 dan 2019 menjadi kajian pada penelitian ini. Pemodelan hidrologi pada penelitian ini menggunakan model soil and water assessment tool (SWAT). Perubahan tata guna dari 2011 sampai 2019 didominasi dari hutan menjadi semak belukar dengan peningkatan luas semak belukar 754.97 ha. Peningkatan lahan juga terjadi pada pemukiman sebesar 58,9 ha dengan meningkat 8 kali luas dari tahun 2011. Pengaruh perubahan tata guna lahan pada tahun 2011 dan 2019 terhadap aliran permukaan relatif kecil hanya 2% dengan nilai koefisien aliran permukaan (C) 0.35 dengan kriteria sedang. Nilai tersebut menunjukan bahwa DAS Batang Air Dingin cukup baik dalam merespon air hujan sehingga air hujan hanya sedikit menjadi aliran permukaan. Pengaruh perubahan tata guna lahan pada tahun 2011 dan 2019 terhadap laju sedimentasi terjadi cukup besar dengan nilai perubahan terbesar yaitu 300% dengan peningkatan kriteria dari ringan menjadi sedang. Peningkatan nilai laju sedimentasi dikarenakan alih fungsi hutan menjadi semak belukar yang mengakibatkan sedimentasi dengan mudah terangkut oleh air ketika terjadi hujan.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) |
Divisions: | Fakultas Teknik > Sipil |
Depositing User: | s2 teknik sipil |
Date Deposited: | 12 Jan 2022 04:32 |
Last Modified: | 12 Jan 2022 04:32 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/96778 |
Actions (login required)
View Item |