Perancangan Tata Letak Fasilitas Pabrik Pilot Plant Ransum Bungkil Inti Sawit Untuk Pakan Ternak Ayam Petelur

Muhammad, Iqraq (2021) Perancangan Tata Letak Fasilitas Pabrik Pilot Plant Ransum Bungkil Inti Sawit Untuk Pakan Ternak Ayam Petelur. Diploma thesis, Universitas Andalas.

Preview	Text (Cover dan Abstrak) Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (79kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) BAB I.pdf - Published Version Download (128kB) | Preview
Preview	Text (BAB VI) BAB VI.pdf - Published Version Download (51kB) | Preview
Preview	Text (Daftar Pustaka) Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (190kB) | Preview
	Text (Skripsi Full Text) Skripsi Full Text.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (7MB)

Abstract

Pakan merupakan komponen biaya terbesar dengan persentase 70-80% dalam peternakan ayam petelur. Bahan utama pakan standar yang digunakan adalah jagung, namun ketersediaannya di daerah Sumatera Barat tidak sebanding dengan jumlah permintaan sehingga harga jagung melonjak dipasaran. Dampak yang ditimbulkan dari kenaikan bahan jagung dirasakan oleh kelompok ternak KOMPAK di Kabupaten Lima Puluh Kota yang mengalami ancaman kebangkrutan karena kenaikan bahan jagung tidak membuat harga hasil ternak ikut naik. Alternatif bahan lain yang dapat digunakan dalam penyusunan ransum pakan ternak ayam petelur ini adalah bungkil inti sawit yang merupakan hasil limbah olahan kelapa sawit. Sumber energi dan protein yang cukup tinggi membuat bahan bisa digunakan sebagai bahan pakan ternak ayam petelur. Ketersediaan bahan ini juga potensial di Sumatera Barat dimana pada tahun 2020 terdapat 28.777 ton bungkil inti sawit yang hanya menjadi limbah lepas buang. Program sistem pilot plant pakan ternak ayam petelur merupakan program dari perguruan tinggi Universitas Andalas yang bertujuan menghasilkan pakan alternatif yang berasal dari bungkil inti sawit serta membantu para peternak KOMPAK untuk menekan biaya pakan karena ketergantungan pada jagung. Studi kelayakan pada program ini sudah dilakukan untuk beberapa aspek, namun pada aspek teknis masih belum memiliki rancangan tata letak fasilitas pabrik. Sementara itu program ini menargetkan kapasitas produksi hingga 20 ton/hari dan rencana pembangunan pada area tanah sebesar 3.542,32 m2 di Kabupaten Lima Puluh Kota. Perancangan tata letak sangat diperlukan agar pada tahap implementasi program ini dapat mendukung kelancaran produksi. Sehingga penelitian ini berfokus kepada perancangan tata letak dan fasilitas pabrik untuk menghasilkan layout usulan yang efektif dengan memaksimalkan hubungan kedekatan fasilitas dan meminimumkan jarak perpindahan. Perancangan yang dilakukan dimulai dengan pengumpulan data, analisis produk, proses dan penjadwalan, analisis kebutuhan bahan dan mesin, perancangan fasilitas produksi dan fasilitas penunjang, perhitungan kebutuhan luas lantai, perancangan Activity Relationship Chart, perancangan layout pabrik menggunakan algoritma blocplan, dan validasi hasil tata letak. Perancangan layout usulan program pilot plant ini menggunakan algoritma blocplan dengan pemilihan layout menggunakan r-score atau efisiensi layout. Hasil perhitungan diperoleh layout lantai produksi dengan r-score 0,85, layout kantor dengan r-score 0,79, dan layout pabrik dengan r-score 0,71. Adapun fasilitas produksi yang dirancang terdiri atas departemen screening, departemen pencampuran, departemen inkubasi, departemen pemanasan dan departemen pengemasan. Adapun fasilitas penunjang yang dirancang terdiri atas fasilitas penunjang produksi yaitu receiving area, storage, warehouse, shipping area, area limbah, silo, toilet pabrik, cleaning room, dan area generator serta fasilitas penunjang non produksi yaitu kantor, parkir, mushola, kantin, klinik, dan area titik kumpul.

Actions (login required)

View Item