FUNGSI HEMISFER OTAK TERHADAP TUTURAN MAHASISWA PRIA DAN WANITA: Studi Kasus Mahasiswa di Rumah Kos Putra dan Kos Yen Daerah Andalas Padang

WINDA, TRISNAWATI (2015) FUNGSI HEMISFER OTAK TERHADAP TUTURAN MAHASISWA PRIA DAN WANITA: Studi Kasus Mahasiswa di Rumah Kos Putra dan Kos Yen Daerah Andalas Padang. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Tesis Full Text)
201501211125st_tesis - pdf 2.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (765kB)

Abstract

Penulisan tesis ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan fungsi hemisfer otak tehadap tuturan mahasiswa pria di rumah kos Putra dan mahasiswa wanita di rumah kos Yen daerah Andalas Padang. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi dominan fungsi hemisfer otak pada mahasiswa pria dan mahasiswa wanita. Dominan hemisfer otak tersebut dapat menjadi pedoman untuk mengoptimalkan kedua hemisfer agar hidup sukses. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif bersifat deskriptif dan pendekatan kuantitatif. Data penelitian ini adalah tuturan ilokusi mahasiswa pria dan mahasiswa wanita yang tinggal di rumah kos Yen dan rumah kos Putra di Andalas. Data dikumpulkan menggunakan metode simak dengan teknik simak bebas libat cakap (SBLC), teknik rekam, dan teknik catat. Analisis data dilakukan menggunakan metode padan yaitu padan referensial dan padan pragmatik. Hasil analisis data disajikan menggunakan metode formal dan informal. Berdasarkan hasil analisis data ditemukan perbedaan fungsi hemisfer otak mahasiswa pria dan mahasiswa wanita. Ditemukan 71, 4% mahasiswa pria dominan hemisfer kiri, dan 28,5% dominan hemisfer kanan. Secara neurologis, hal ini disebabkan corpus collosum pria lebih kecil dari pada wanita sehingga pria cenderung bertutur secara langsung literal. Selain itu, lobus temporal pada pria lebih kecil, sehingga menyebabkan pria kurang mampu memproduksi banyak ujaran. Faktor letak amigdala pada pria yang terletak di hemisfer kiri juga menyebabkan pria dalam bertutur tidak terhanyut dengan perasaannya dan pandai menutupi isi hati. Seretonim dan oxytocin pria lebih sedikit sehingga pria lebih mudah terpancing konflik. Temuan pada mahasiswa wanita ditemukan 71,4% dominan hemisfer kanan, dan 28, 4% seimbang hemisfer kiri dan hemisfer kanan. Secara neurologis, hal ini dipengaruhi oleh sistem limbik yang lebih besar dari pada pria serta amigdala yang terletak dihemisfer kanan menyebabkan wanita lebih mudah terpengaruh dengan perasaan dan lebih mudah mengungkapkan perasaannya sehingga mampu mengolah tuturan yang lebih santun agar tidak menyakiti orang lain. Corpus collosum pada wanita lebih besar 25% pada saat pubertas sehingga wanita bisa mengoptimalkan kedua hemisfernya. Lobus frontal dan lobus temporal wanita lebih besar sehingga wanita bertutur sering menggunakan basa – basi atau lebih banyak memproduksi ujaran. Kata kunci: hemisfer, korpus kolosum, sistem limbik

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: P Language and Literature > P Philology. Linguistics
Divisions: Pascasarjana (Tesis)
Depositing User: Mr Beni Adriyassin
Date Deposited: 26 May 2016 07:06
Last Modified: 26 May 2016 07:06
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/9665

Actions (login required)

View Item View Item