PEMANFAATAN HASIL BIODELIGNIFIKASI PELEPAH SAWIT MENGGUNAKAN KAPANG Phanerochaete chrysosporium SEBAGAI PENGGANTI HIJAUAN PAKAN PADA TERNAK KAMBING

DEWI, FEBRINA (2016) PEMANFAATAN HASIL BIODELIGNIFIKASI PELEPAH SAWIT MENGGUNAKAN KAPANG Phanerochaete chrysosporium SEBAGAI PENGGANTI HIJAUAN PAKAN PADA TERNAK KAMBING. Doctoral thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (Abstrak)
1. RINGKASAN.pdf - Published Version

Download (139kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I PENDAHULUAN)
2.BAB 1 (pendahuluan).pdf - Published Version

Download (273kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB V KESIMPULAN DAN SARAN)
3. BAB V.pdf - Published Version

Download (126kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR PUSTAKA)
4. DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (411kB) | Preview
[img] Text (DISERTASI FULLTEXT)
5.Disertasi lengkap.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract

Pemanfaatan pelepah sawit sebagai pakan dibatasi oleh tingginya kandungan lignin yaitu 30,18%. Biodelignifikasi merupakan proses perombakan lignin menggunakan mikroorganisme. Kapang Phanerochaete chrysosporium dari kelas Basidiomycetes merupakan kapang pendegradasi lignin yang paling efisien dan pertumbuhannya dipengaruhi oleh ketersediaan mineral dalam substrat diantaranya Kalsium (Ca) dan Mangan (Mn). Peningkatan kualitas pelepah sawit melalui proses biodelignifikasi harus dipadukan dengan optimalisasi bioproses rumen melalui peningkatan populasi mikroba rumen karena kecernaan pakan serat dalam rumen sangat tergantung pada kerja enzim mikroba rumen. Mineral Pospor (P), Sulfur (S) dan Magnesium (Mg) merupakan mineral penting untuk pertumbuhan mikroba dan sering defisien pada pakan berserat berkualitas rendah dan rendahnya bioavaibility. Penelitian Tahap I bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan mineral Ca dan Mn pada biodelignifikasi pelepah sawit menggunakan kapang Phanerochaete chrysosporium terhadap kandungan fraksi serat, kecernaan in vitro dan karakteristik kondisi rumen. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola Faktorial (3 x 3) dengan 2 ulangan. Faktor A adalah penambahan mineral Ca yaitu 1.000 ppm; 2.000 ppm dan 3.000 ppm. Faktor B adalah penambahan mineral Mn yaitu 50 ppm; 100 ppm dan 150 ppm. Hasil penelitian menunjukkan interaksi antara mineral Ca dan Mn mempengaruhi kecernaan bahan kering, bahan organik, NDF, ADF, selullosa, pHm NH3 dan konsentrasi VFA. Kombinasi 2.000 ppm Mn dan 150 ppm Ca memberikan hasil optimal yaitu kecernaan bahan kering tertinggi (41.914%), bahan organik (40,990%), NDF (66,429%), ADF (64,396%) dan selulosa (68,524%) dan konsentrasi VFA tertinggi (117,302%). Penelitian Tahap II bertujuan untuk mengetahui pengaruh supplementasi mineral P, S dan Mg pada pelepah sawit hasil biodelignifikasi oleh Phanerochaete chrysosporium terhadap aktivitas fermentatif rumen dan kecernaan in vitro. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan adalah : A = Pelepah Sawit Hasil Biodelignifkasi (PSHB); B = A + mineral P ; C = A + mineral P + S ; dan D = A + mineral P + S + Mg. Peubah yang diukur adalah sintesis protein mikroba, jumlah protozoa dan bakteri; karakteristik mikroba rumen (pH, VFA dan NH3) dan serta kecernaan in vitro (bahan kering, bahan organik, NDF, ADF, hemiselulosa dan selulosa). Hasil penelitian menunjukkan penambahan mineral P, S dan Mg pada pelepah sawit hasil biodelignifikasi sebagai upaya optimalisasi bioproses rumen menghasilkan kecernaan bahan kering (31,82%), bahan organik (30,49%), NDF (58,87%), ADF (57,32%), selulosa (55,97%) dan hemiselulosa (78,63%) tertinggi, konsentrasi VFA (111,00 mM) tertinggi dan sintesis protein mikroba (46,816 mg/ml) terbaik. Penelitian Tahap III bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggantian hijauan pakan dengan Pelepah Sawit Hasil Biodelignifikasi (PSHB) dalam ransum terhadap penampilan produksi ternak kambing. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan adalah A : 40% Rumput Gajah (RG) + 60% konsentrat; B : 20% RG + 20% Pelepah Sawit Hasil Biodelignifikasi (PSHB) + 60% konsentrat ; C : 0% RG + 40% PSHB + 60% konsentrat; D 20% RG + 20% PSHB + 60% konsentrat plus mineral (P, S dan Mg) dan E : 0% RG + 40% PSHB + 60% konsentrat plus mineral (P, S dan Mg). Penggantian hijauan pakan dengan 100% PSHB plus mineral P, S dan Mg dalam ransum ternak kambing memberikan hasil terbaik karena menghasilkan konsumsi, kecernaan dan pertambahan bobot badan tertinggi (79,78 g/ekor/hari) dan konversi ransum terendah (7,66). Kata kunci : pelepah sawit, biodelignifikasi, Phanerochaete chrysosporium

Item Type: Thesis (Doctoral)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Pascasarjana (Disertasi)
Depositing User: s3 Ilmu Peternakan
Date Deposited: 26 May 2016 06:32
Last Modified: 26 May 2016 06:32
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/9653

Actions (login required)

View Item View Item