DISTRIBUSI SPASIAL STOK KARBON PADA TANAH GAMBUT DI KECAMATAN KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT

Aldo, Agtalarik (2021) DISTRIBUSI SPASIAL STOK KARBON PADA TANAH GAMBUT DI KECAMATAN KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version

Download (405kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB I PENDAHULUAN.pdf

Download (284kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB V PENUTUP.pdf

Download (171kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (326kB) | Preview
[img] Text (Skripsi Full Text)
SKRIPSI FULL TEX ALDO AGTALARIK.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (10MB)

Abstract

Lahan gambut merupakan stok karbon terbesar dan penting di dunia. Di Indonesia, lahan gambut seluas 13,43 juta ha sedangkan di Sumatera Barat luasnya 125.340 ha. Pada tahun 1989 hingga saat ini, lahan gambut di kawasan ini mengalami alih fungsi dari hutan alam gambut menjadi perkebunan kelapa sawit. Konversi ini melepaskan gas rumah kaca (CO2 dan CH4) ke atmosfer. Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) digunakan untuk menentukan tingkat kehijauan dari tutupan vegetasi suatu lahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi spasial stok karbon pada tanah serta korelasinya dengan indeks vegetasi di Kecamatan Kinali, Kabupaten Pasaman Barat. Sebanyak 58 sampel tanah dikumpulkan berdasarkan grid 2x2 km dari lahan gambut dan mencakup sekitar 18.307,67 ha (99°45’33”-99°56’51”BT dan 0°00’44,84”-0°09’50,33”LS). Ketebalan dan tingkat kematangan gambut diukur di lapangan, pH, berat volume, karbon organik total, karbon labil, karbon sangat labil, N-total dan rasio C/N dianalisis di laboratorium. Pada wilayah penelitian terdapat tanah gambut, tanah bergambut dan mineral. Hasil penelitian menunjukkan ketebalan gambut dari dangkal sampai sangat dalam (54-450cm) dan tanah bergambut (12-32 cm). Wilayah penelitian memiliki gambut dengan tingkat kematangan saprik. pH tanah gambut, tanah bergambut dan tanah mineral memiliki kriteria rendah sampai tinggi (4,27-5,55). Berat volume pada tanah gambut, tanah bergambut dan tanah mineral berkisar rendah sampai tinggi (0,14-1,23t/m3). Karbon organik total pada tanah gambut memiliki nilai yang tinggi (30,98-55,81%), tanah bergambut (4,91-37,98%) dan tanah mineral (1,41-10,61%). Karbon labil pada tanah gambut, tanah bergambut dan tanah mineral berkisar (0,22-3,33%). Karbon sangat labil pada tanah gambut, tanah bergambut dan tanah mineral berkisar (0,05-0,34). N-total pada tanah gambut, tanah bergambut dan tanah mineral memiliki kriteria sedang sampai tinggi (0,33-3,65%). Rasio C/N pada tanah gambut, tanah bergambut dan tanah mineral memiliki kriteria rendah sampai sedang (4,00-29,83). Stok karbon pada tanah gambut, tanah bergambut dan mineral berkisar antara 27,58-5.209,32 t/ha. Nilai NDVI yang ditemukan dalam penelitian ini berkisar antara 0,332-0,796 dengan korelasi yang rendah (r = 0,20) terhadap stok karbon. Masih tingginya stok karbon yang terdapat di lahan gambut Kecamatan Kinali menunjukkan perlunya mempertahankan lahan gambut sebagaimana adanya. Konversi lahan gambut berdampak pada perubahan iklim dan memperburuk lingkungan.

Item Type: Thesis (Diploma)
Primary Supervisor: Prof. Dr. Ir. Dian Fiantis, M.Sc
Uncontrolled Keywords: Karbon, korelasi, NDVI, perubahan iklim
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Fakultas Pertanian > Ilmu Tanah
Depositing User: s1 ilmu tanah
Date Deposited: 21 Dec 2021 03:58
Last Modified: 21 Dec 2021 03:58
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/96311

Actions (login required)

View Item View Item