ANALISIS CAMELS DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT KEBANGKRUTAN BANK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

VANNI A, ADHISTIKA GEMALA (2017) ANALISIS CAMELS DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT KEBANGKRUTAN BANK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA. Masters thesis, Universita Andalas.

[img]
Preview
Text (Cover dan abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version

Download (289kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab 1 (Pendahuluan))
Bab 1 (Pendahuluan).pdf - Published Version

Download (371kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab Akhir (Penutup dan Kesimpulan))
Bab Akhir (Penutup dan Kesimpulan).pdf - Published Version

Download (319kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (243kB) | Preview
[img] Text (Full Text)
Full Text.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

ANALISIS CAMELS DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT KEBANGKRUTAN BANK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kebangkrutan perbankan yang listing di BEI selama periode 2011 – 2015 menggunakan rasio keuangan dengan model prediksi Altman. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk menganalisis pengaruh rasio camels yaitu car, npl, ldr, bopo dan nim terhadap tingkat kebangkrutan. jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data laporan keuangan perbankan, dan metode analisis dalam penelitian ini adalah regresi data panel. Jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu sebanyak 12 bank sebagi unit crossection dan 5 tahun untuk unit time seriesnya jadi total sampel dalam penelitian ini atau N adalah sebesar 60. Hasil penelitian dalam menilai tingkat kebangkrutan dengan menggunkan metode altman menunjukan bahwa rata-rata bank memiliki nilai Z–score pada range 1,1 – 2,6 ini menunujukan bahwa semua bank berada pada zona waspada (grey area), yaitu terletak pada zona tengah. Namun ada 2 bank yang memiliki nilai Z- score dibawah 1,1 yaitu bank Commonwealth dan Bank Bukopin yang artinya kedua bank tersebut berpotensi untuk bangkrut. Akan tetapi kedua bank tersebut tidak dalam kondisi kebangkrutan, hal ini hanya sebagai peringatan bagi kedua bank tersebut tentang kondisi perusahaan dan dapat mengantisipasi kemungkinan terburuk yang akan terjadi pada perusahaan di masa yang akan datang serta melakukan perbaikan kinerja dan manajemen pada perusahaan. Dan diantara semua bank, secara rata – rata bank Mandiri memiliki angka yang paling tinggi, yang mendekati zona tidak bangkrut yaitu 2,07619639. Namun perbankan yang lain juga memiliki nilai diatas 1,1 hal ini mengindikasikan perusahaan dalam kondisi yang baik, dan kondisi tersebut dapat menjadi tolak ukur bagi perusahaan dalam mempertahankan dan miningkatkan lagi kinerja perusahaan, agar terhindar dari resiko kebangkrutan. Dan hasil dari pengujian secara statistik menunjukan bahwa secara bersama -sama variabel car, npl, nim, bopo, dan ldr mampu mempengaruhi variable Z–score sedangkan secara parsial hanya variabel car, bopo, dan ldr yang berpengaruh significant terhadap Z–score secara statistik, dua lainnya yaitu npl dan nim tidak berpengaruh signifikan secara statistik. Kata kunci: Camels, Kebangkrutan Bank, car, npl, ldr, bopo, nim, metode altman ANALISIS CAMELS DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT KEBANGKRUTAN BANK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ABSTRACT This study aims to determine the level of bank bankruptcy listed on the IDX during the period 2011 - 2015 using financial ratios with the Altman prediction model. In addition, this study also aims to analyze the effect of the camels ratio, namely car, npl, ldr, bopo and nim on the level of bankruptcy. The type of data used in this study is secondary data, namely banking financial report data, and the method of analysis in this study is panel data regression. The number of samples in this study were 12 banks as cross-sectional units and 5 years for the time series unit, so the total sample in this study or N was 60. The results of the study in assessing the level of bankruptcy using the Altman method showed that the average bank had a Z value. The –score in the range 1.1 – 2.6 indicates that all banks are in the alert zone (grey area), which is located in the middle zone. However, there are 2 banks that have a Z-score below 1.1, namely the Commonwealth bank and Bank Bukopin, which means that both banks have the potential to go bankrupt. However, the two banks are not in a state of bankruptcy, this is only a warning for the two banks about the condition of the company and can anticipate the worst possibility that will happen to the company in the future and make improvements to the company's performance and management. And among all banks, on average, Bank Mandiri has the highest number, which is close to the non-bankrupt zone, namely 2.07619639. However, other banks also have a value above 1.1, this indicates the company is in good condition, and this condition can be a benchmark for companies in maintaining and improving the company's performance, in order to avoid the risk of bankruptcy. And the results of statistical tests show that together the variables car, npl, nim, bopo, and ldr are able to affect the Z-score variable while partially only the car, bopo, and ldr variables have a statistically significant effect on the Z-score, the other two, namely npl and nim did not have a statistically significant effect. Keywords: Camels, Bankruptcy, car, npl, ldr, bopo, nim, altman method

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD28 Management. Industrial Management
Divisions: Pascasarjana (S2)
Depositing User: Unand Magister Manajemen
Date Deposited: 16 Dec 2021 07:55
Last Modified: 16 Dec 2021 07:55
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/96182

Actions (login required)

View Item View Item