ANALISIS FAKTOR RISIKO INDIVIDU DAN LINGKUNGAN RUMAH KEJADIAN MALARIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BELIMBING KOTA PADANG

RAMYA, SAUSAN (2015) ANALISIS FAKTOR RISIKO INDIVIDU DAN LINGKUNGAN RUMAH KEJADIAN MALARIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BELIMBING KOTA PADANG. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Skripsi Full Text)
201501140919th_skripsi_ramya_sausan.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (878kB)

Abstract

Malaria merupakan infeksi parasit yang disebabkan oleh plasmodium yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia termasuk Indonesia. Tujuan penelitian untuk menganalisis faktor risiko individu dan lingkungan rumah kejadian malaria serta mengukur besarnya berbagai faktor risiko yang berpengaruh terhadap kejadian malaria di wilayah kerja puskesmas Belimbing kota Padang. Penelitian ini menggunakan desain case control study. Dilakukan di wilayah kerja puskesmas Belimbing dari bulan Maret-Oktober 2014. Sampel terdiri dari 23 case dan 23 control dengan matching jenis kelamin dan umur. Pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling. Data diolah menggunakan analisis case control berpasangan dengan Epi Info 7 secara univariat dan bivariat dengan 95%CI (α=0,05). Hasil univariat didapatkan distribusi frekuensi pada kelompok kasus berdasarkan pengetahuan (30,43%), persepsi (78,26%), penutup tubuh lengkap (100%), aktivitas keluar rumah malam hari (43,48%), pekerjaan (menginap/tidak menginap) (13,04%), penggunaan kasa ventilasi (69,57%), kebiasaan menggunakan kelambu (91,30%), kebiasaan menggunakan obat anti nyamuk (69,57%), pemakaiaan bahan penolak nyamuk (repellent) (95,65%), tempat perkembangbiakan nyamuk (56,52%), pemeliharaan ternak (52,17%), kondisi rumah (8,70%), dan jarak rumah dengan perindukan nyamuk (39,13%). Analisis bivariat menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara faktor risiko individu [pengetahuan, persepsi, penutup tubuh lengkap, aktivitas keluar rumah malam hari, pekerjaan (menginap/tidak menginap), penggunaan kasa ventilasi, kebiasaan menggunakan kelambu, kebiasaan menggunakan obat anti nyamuk, pemakaiaan bahan penolak nyamuk (repellent)] dengan kejadian malaria serta tidak terdapat hubungan yang signifikan antara faktor risiko lingkungan rumah (tempat perkembangbiakan nyamuk, pemeliharaan ternak, kondisi rumah, jarak rumah dengan perindukan nyamuk) dengan kejadian malaria. Disarankan kepada pihak dinas kesehatan mengadakan penyuluhan rutin khususnya mengenai malaria. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan melakukan penelitian terhadap faktor-faktor lain yang belum ada dalam penelitian ini. Kata kunci :Malaria, faktor risiko individu, faktor risiko lingkungan rumah

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Fakultas Kedokteran
Depositing User: Mr Beni Adriyassin
Date Deposited: 25 May 2016 10:10
Last Modified: 25 May 2016 10:10
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/9604

Actions (login required)

View Item View Item