Efektivitas Deteksi Kebuntingan Dini Pada Kerbau Menggunakan Gestdect dan Palpasi Rektal Di Kecamatan Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman

irayanti, irayanti (2021) Efektivitas Deteksi Kebuntingan Dini Pada Kerbau Menggunakan Gestdect dan Palpasi Rektal Di Kecamatan Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (Cover dan Abstrak)
cover dan abstrak.pdf - Published Version

Download (84kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Pendahuluan)
bab 1.pdf - Published Version

Download (115kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Kesimpulan)
kesimpulan.pdf - Published Version

Download (267kB) | Preview
[img] Text (skripsi full text)
skripsi full teks.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (691kB)
[img]
Preview
Text (daftar pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (541kB) | Preview

Abstract

EFEKTIVITAS DETEKSI KEBUNTINGAN DINI PADA KERBAU MENGGUNAKAN GESTDECT DAN PALPASI REKTAL DI KECAMATAN BATANG ANAI KABUPATEN PADANG PARIAMAN Irayanti, dibawah bimingan Dr. Ferry Lismanto Syaiful S. Pt dan Dr. Ir. H. Jaswandi, Ms Bagian Teknologi Produksi Ternak Fakultas Peternakan Universitas Andalas, 2021 ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk menentukan status kebuntingan kerbau secara dini dengan akurasi yang tinggi yang dibandingkan dengan palpasi rektal yang dilakukan pada usia kebuntingan 90 hari. 2. Untuk mengetahui efektivitas metode deteksi kebuntingan dini menggunakan Gestdect dan palpasi rektal pada kerbau lumpur pasca IB. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari s/d Mei 2021. Adapun materi yang digunakan yaitu ternak kerbau yang mempunyai BCS <3 dan rata-rata partus 2 sampai 3 kali dengan umur kebuntingan 15, 21, 28 dan ke 35 hari dan dilakukan palpasi rektal pada umur ke-90 sebagai kontrol. Hasil penelitian diperoleh hasil diagnosa hari ke-15 jumlah ternak yang bunting adalah P1 23 ekor (57,50%), P2 23 ekor (57,50%) dan P3 24 ekor (60,00%). Diagnosa pada hari ke-21 jumlah ternak yang bunting adalah P1 27 ekor (67,50%), P2 27 ekor (67,50%), dan P3 28 ekor (70,00%). Pada diagnosa hari ke-28 jumlah ternak yang bunting adalah P1 28 ekor ternak (70,00%), P2 28 ekor ternak (70,00%), P3 28 ekor ternak (70,00%). Pada diagnosa hari ke-35 jumlah ternak yang bunting adalah P1 28 ekor ternak (70,00%), P2 28 ekor ternak (70,00%), P3 28 ekor ternak (70,00%). Hasil tingkat akurasi deteksi kebuntingan pada hari ke-15 adalah P1 82,14%, P2 82,14% dan P3 85,71%. Pada hari ke-21 adalah P1 96,42%, P2 96,42%, dan P3 100%. Pada hari ke-28 dan 35 didapatkan hasil yang sama yaitu pada P1 100%, P2 100%, P3 100%. Hasil analisis statistik perbandingan antara Gestdect dengan palpasi rektal menggunakan uji proporsi menunjukkan bahwa kebuntingan pada hari ke-15, 21, 28 dan 35 dan palpasi rektal hasilnya terdapat perbedaan yang tidak nyata (P>0,05). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa deteksi kebuntingan menggunakan Gestdect sudah dapat dilakukan pada umur kebuntingan 15 hari dan untuk hasil yang lebih baik sebaiknya dilakukan pada hari ke-21 dengan dosis 3 tetes larutan merah ditambahkan larutan putih sebanyak 6 tetes. Kata kunci: Gestdect, Deteksi kebuntingan dini, palpasi rektal

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: A General Works > AI Indexes (General)
Divisions: Fakultas Peternakan
Depositing User: S1 Peternakan Peternakan
Date Deposited: 29 Nov 2021 02:38
Last Modified: 29 Nov 2021 02:38
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/95457

Actions (login required)

View Item View Item