MUSFI, YENDRA (2014) PROSES PELAKSANAAN PROGRAM SOCIAL TRUST FUND (STF) DOMPET DHUAFA BAGI KORBAN GEMPA 30 SEPTEMBER 2009 DI LUBUK ALUNG PADANG PARIAMAN. Masters thesis, Universitas Andalas.
Text (Fulltext)
201410221608nd_tesis-musfi yendra.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (302kB) |
Abstract
Isu paling krusial dalam pelaksanaan otonomi daerah adalah kemiskinan. angka kemiskinan menjadi sangat sensitif dibicarakan. Peningkatan atau penurunan jumlah rakyat miskin versi berbagai data yang dirilis akan berhubungan dengan kinerja kepala daerah. Karena dianggap sebagai prestasi, tidak ada kepala daerah yang menginginkan jumlah rakyat miskin naik. Penurunan jumlah orang miskin tiap tahun juga merupakan konsensus secara nasional oleh pemerintah pusat. Namun satu keadaan yang tak bisa diprediksi terjadi adalah bencana alam. Beberapa daerah di Indonesia belakangan ini rentan terhadap bencana alam. Bencana alam dalam realitanya merupakan penyebab terjadinya kemiskinan yang bersifat sementara. Usaha pemerintah mengurangi angka rakyat miskin terancam jika terjadi bencana alam, apalagi dengan skala besar. Kerusakan yang disebabkan oleh berbagai bencana alam menguras sumber daya pemerintah dalam memperbaiki berbagai infrastruktur yang rusak. Kehadiran Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) sangat membantu pemerintah dalam menghadapi kondisi yang tidak diharapkan ini. Dompet Dhuafa adalah satu LSM membantu tugas pemerintah ketika terjadi bencana gempa 30 September 2009 lalu di Padang Pariaman melalui program pemberdayaan ekonomi social trust fund (STF). Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan proses pelaksanaan program STF bagi korban gempa, dimana masyarakat ini sangat rentan terhadap ancaman kemiskinan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Penelitian dilaksanakan di kantor Dompet Dhuafa unit program pemberdayaan ekonomi STF di Lubuk Alung, Padang Pariaman. Dari penelitiaan ini ditemukan fakta bahwa masyarakat yang menjadi korban bencana alam gempa 30 September 2009 di Padang Pariaman, tak hanya mengalami kerugian secara fisik dan psikis, namun mereka juga terancam di jurang kemiskinan. kehilangan pekerjaan dan sumber daya ekonomi merupakan realita yang tak terelakkan. Sementara pemerintah daerah lebih fokus perbaikan pada sarana dan infrastruktur fisik. Pemerintah tidak mengalokasikan anggaran untuk usaha masyarakat yang sedang hancur. Program STF merupakan pemberdayaan dengan sistem qardhul hasan, peminjaman kebajikan disebut STF yang dirumuskan oleh Dompet Dhuafa mampu membantu masyarakat yang ingin membangun kembali usahanya. Program ini lebih memudahkan masyarakat yang diberikan peminjaman modal usaha tidak dibebani bunga. Proses pelaksanaan program ini terdiri dari tiga tahapan; pendirian, operasional program dan asset reform. Model program ini kemudian sangat membantu masyarakat yang rentan atau terancam miskin yang disebabkan oleh gempa. Saran dari penelitiaan ini adalah bahwa ke depan pemerintah daerah bisa melakokasikan anggaran untuk usaha masyarakat di wilayah yang rentan terhadap bencana alam. Keterlibatan LSM dalam penanganan bencana alam juga diharapkan tidak hanya pada masa tanggap daru
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Divisions: | Pascasarjana (Tesis) |
Depositing User: | ms Meiriza Paramita |
Date Deposited: | 24 May 2016 10:26 |
Last Modified: | 24 May 2016 10:26 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/9510 |
Actions (login required)
View Item |