MANAJEMEN KETAHANAN PANGAN MASYARAKAT DAERAH SURPUS BERAS DI KOTA SOLOK

ERLINA, ERLINA (2014) MANAJEMEN KETAHANAN PANGAN MASYARAKAT DAERAH SURPUS BERAS DI KOTA SOLOK. Masters thesis, UNIVERSITAS ANDALAS.

[img] Text (TESIS)
201410311121st_tesislengkap.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (517kB)

Abstract

Ketahanan pangan merupakan tiga sub sistem yang saling berinteraksi antara aspek ketersediaan, aspek akses dan aspek penyerapan pangan. Jika salah satu sub sistem tidak terpenuhi maka ketahanan pangan akan terganggu. Untuk melihat apakah ketiga subsistem telah terpenuhi maka dilakukan penelitian manajemen ketahanan pangan masyarakat pada daerah yang surplus di Kota Solok. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Tanah Garam yang merupakan salah satu daerah penghasil beras tertinggi di Kota Solok dengan tingkat ketersediaan tahunan mencapai 705 Gram/kapita/hari, hal ini menunjukkan bahwa ketersediaan beras di Kelurahan Tanah Garam sudah berlebih untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat pada Tahun 2012 yang berjumlah 13.406 jiwa dengan konsumsi normatif 300 gram/kapita/hari, bahkan surplus. Fenomena yang terjadi walaupun terjadi surplus beras tetapi progam raskin masih dialokasikan untuk Kelurahan Tanah Garam. RASKIN yang dialokasikan di Kelurahan Tanah Garam pada Tahun 2012 mencapai 26,85 % dari total produksi yang dihasilkan oleh masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan manajemen ketahanan pangan masyarakat dan (2) menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi manajemen ketahanan pangan masyarakat. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode survey dan dianalisis secara deskriptif. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi majanemen ketahanan pangan dengan menggunakan logika berdasarkan hasil analisis deskriftif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada masing-masing kelompok responden telah mengusahakan sumber daya lahan secara efektif dengan Indeks Pertanaman (IP) 250, dengan hasil petani non raskin 75%, kelompok petani +penerima raskin 90%, kelompok non petani + raskin 100% dan kelompok non petani non raskin 100%. Dari aspek ketersediaan hasil rata-rata produksi padi pada setiap musim tanam pada kelompok petani non raskin produksinya 50% ≥1000 sukat, petani + Raskin produksinya 50% berkisar antara 500-≤ 1000 sukat, non petani + raskin produksinya 20% < 500 sukat dan non petani non raskin 30% berkisar antara 500-≤1000 sukat. Dari segi manajemen hasil panen setiap kelompok responden mengelola hasil panennya dengan cara dijual langsung mencapai > 50% dari hasil panen dan sisa penjualan untuk cadangan pangan sebelum musim panen berikutnya. Hasil penelitian menunjukkan pada kelompok petani non raskin 60% menyiapkan cadangan pangan 120-240 berikutnya, kelompok petani + raskin 40% menyediakan cadangan pangannya untuk 90 Hari, non petani non raskin hanya ada 20 % yang menyediakan cadangan pangan untuk 90 hari dan kelompok non petani non raskin ada 50% yang sudah menyediakan cadangan pangannya sampai 270-360 hari berikutnya. Dalam hal penyimpanan cadangan pangan secara umum dari semua kelompok responden menyimpan di rumah dalam bentuk gabah dan ditumbuk sesuai kebutuhan. Strategi yang diambil oleh keluarga dalam pemenuhan pangannya jika terjadi kekurangan beras sebelum musim panen persentase teringgi dengan cara membeli, urutan kedua meminjam kepada tetangga/keluarga/heller dan yang ketiga meminjam kepada lumbung pangan. Dari segi akses pangan stabilitas harga cukup stabil dimana perbedaan harga beras pada waktu normal dan tidak normal paling tinggi mencapai 10%. Jika dibandingkan dengan total pendapatan maka pengeluaran untuk pangan termasuk mudah karena pada setiap kelompok responden secara umum dibawah 80 % pendapatan. Pola Pangan Harapan (PPH) skor sebesar 78.8 masih di bawah standart ideal ( Skor PPH ideal = 100), begitu juga dengan Angka Kecukupan Energi ( AKE) sebesar 1.256,7 Kkal/kapita/hari, masih dibawah standar ideal untuk AKE yaitu minimal 2.000 Kkal/Hari/kapita. Faktor-faktor yang mempengaruhi manajemen ketahanan pangan faktor yang paling berpengaruh terhadap manajemen ketahanan pangan adalah: status lahan, cadangan pangan, jumlah anggota keluarga, keikutsertaan dalam kelompok sosial dan produksi.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > GE Environmental Sciences
H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions: Pascasarjana (Tesis)
Depositing User: Yth Vebi Dwi Putra
Date Deposited: 24 May 2016 10:03
Last Modified: 24 May 2016 10:03
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/9487

Actions (login required)

View Item View Item