GAMBARAN SOCIAL-EMOTIONAL COMPETENCE PADA REMAJA YANG PERNAH MENGAKSES KONTEN PORNOGRAFI

Sylvia, Yonita (2021) GAMBARAN SOCIAL-EMOTIONAL COMPETENCE PADA REMAJA YANG PERNAH MENGAKSES KONTEN PORNOGRAFI. Diploma thesis, Universitas Andalas.

Preview	Text (Cover dan Abstrak) COVER + ABSTRAK.pdf - Published Version Download (128kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) BAB I.pdf - Published Version Download (144kB) | Preview
Preview	Text (BAB V) BAB V.pdf - Published Version Download (59kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR PUSTAKA) DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (129kB) | Preview
	Text (Skripsi Full Text) FULL TEXT - Skripsi Sylvia Yonita - 1710321007.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (4MB)

Abstract

Pornografi merupakan fenomena yang masih menjadi perhatian di Indonesia. Dampak yang ditimbulkan akibat pornografi dapat memunculkan masalah emosi, hubungan sosial yang buruk, serta pengambilan keputusan yang buruk. Social-emotional competence sebagai keterampilan dalam mengenali dan mengelola emosi diri, membangun hubungan yang positif dengan sosial, dan mengambil keputusan yang bertanggung jawab dalam situasi apapun. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan gambaran social-emotional competence pada remaja yang pernah mengakses konten pornografi. Remaja pada penelitian ini dikarakteristikan sebagai remaja yang pernah mengakses konten pornografi setidaknya sekali. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif deskriptif. Responden dalam penelitian ini berjumlah 308 orang remaja, sampel didapatkan dengan teknik incidental sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan adaptasi alat ukur Social-Emotional Competence Questionnaire (SECQ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa social-emotional competence pada remaja yang pernah mengakses konten pornografi berada pada kategori tinggi. Hasil ini mengindikasikan bahwa dampak buruk secara sosial dan emosional akibat pornografi belum dirasakan oleh remaja yang pernah mengakses konten pornografi setidaknya sekali, karena keterlibatan mereka dengan pornografi masih rendah. Sehingga, mereka tetap memiliki social-emotional competence yang baik.

Actions (login required)

View Item