PERBANDINGAN GAMBARAN HISTOPATOLOGIS SARAF OPTIK TIKUS YANG MENGALAMI ETHAMBUTOL-INDUCED OPTIC NEUROPATHY DENGAN DAN TANPA PEMBERIAN CITICOLINE ORAL

Riri, Handayani (2021) PERBANDINGAN GAMBARAN HISTOPATOLOGIS SARAF OPTIK TIKUS YANG MENGALAMI ETHAMBUTOL-INDUCED OPTIC NEUROPATHY DENGAN DAN TANPA PEMBERIAN CITICOLINE ORAL. Masters thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (COVER DAN ABSTRAK)
1. COVER + ABSTRAK.pdf - Published Version

Download (535kB) | Preview
[img]
Preview
Text (PENDAHULUAN)
2. BAB 1 PENDAHULUAN.pdf - Published Version

Download (508kB) | Preview
[img]
Preview
Text (KESIMPULAN)
3. BAB AKHIR (KESIMPULAN).pdf - Published Version

Download (414kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR PUSTAKA)
4. DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (617kB) | Preview
[img] Text
FULL UTUH TESIS RIRI HANDAYANI.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (15MB)

Abstract

Abstrak Pendahuluan: Kebijakan pengendalian TB dengan rejimen pengobatan OAT sering dihadapkan dengan efek samping etambutol yang mempersulit sasaran pengobatan, dikarenakan durasi pengobatan yang cukup lama dan efek toksik potensial dari etambutol yang dapat menyebabkan ethambuthol-induced optic neuropathy (EON). Mekanisme terjadinya EON diyakini disebabkan oleh gangguan fungsi dari mitokondria.Gangguan pada fungsi mitokondria merupakan kunci terjadinya apoptosis. Neuron yang mengalami apoptosis ditandai dengan perubahan morfologi hydrophic swelling (vakuola) intrasitoplasmik. Penghentian etambutol merupakan satu-satunya penanganan yang efektif. Beberapa ahli tidak pasti dalam manajemen dan menghadapi kesulitan dalam merekomendasikan tindakan pencegahan EON. Selain menghentikan obat, belum ada pengobatan khusus untuk EON. Salah satu cara untuk mencegah terjadinya kematian sel neuron adalah dengan menghambat proses apoptosis. Citicoline dianggap sebagai molekul yang menjanjikan untuk strategi neuroprotektif dan anti-apoptotik. Hasil: Rerata jumlah vakuola pada kelompok tikus yang mengalami EON (kelompok 1) adalah 36,20 ± 6,46, rerata jumlah vakuola pada kelompok EON yang dilakukan observasi tanpa pemberian citicoline (kelompok 2) adalah 24,80 ± 5,11 dan rerata jumlah vakuola pada kelompok EON yang diberikan citicoline (kelompok 3) adalah 21,60 ± 3,27. Terdapat penurunan vakuola yang bermakna pada kelompok 2 dibanding kelompok 1 (p=0,006) dan juga penurunan vakuola yang bermakna pada kelompok 3 dibanding kelompok 1 (p=0,004). Penurunan rerata jumlah vakuola pada kelompok 3 lebih banyak dibanding kelompok 2, namun secara statistik tidak terdapat perbedaan yang bermakna (p=0,085). Kesimpulan: Terdapat penurunan jumlah vakuola pada kelompok tikus yang diobservasi tanpa citicoline dibandingkan kelompok tikus yang mengalami EON. Terdapat penurunan jumlah vakuola pada kelompok tikus yang diberikan citicoline dibandingkan kelompok tikus yang mengalami EON. Penurunan jumlah vakuola pada kelompok tikus yang diberikan citicoline lebih banyak dibandingkan kelompok tikus yang diobservasi tanpa pemberian citicoline, namun secara statistik tidak terdapat perbedaan yang bermakna (p>0,05). Kata kunci: apoptosis, citicoline, neuropati optik etambutol, vakuola

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: R Medicine > RE Ophthalmology
Divisions: Pascasarjana (S2)
Depositing User: s2 Program Pendidikan Dokter Spesialis
Date Deposited: 19 Nov 2021 04:20
Last Modified: 19 Nov 2021 04:20
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/94725

Actions (login required)

View Item View Item