PENGARUH SUHU DAN LAMA PERENDAMAN TERUNG UNGU (Solanum melongena L) AFKIR YANG DIINFUS WATER SERTA APLIKASINYA SEBAGAI ADITIF DALAM AIR MINUM PUYUH PETELUR

nova, julivia (2021) PENGARUH SUHU DAN LAMA PERENDAMAN TERUNG UNGU (Solanum melongena L) AFKIR YANG DIINFUS WATER SERTA APLIKASINYA SEBAGAI ADITIF DALAM AIR MINUM PUYUH PETELUR. Masters thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (cover dan abstrak)
abstrak.pdf - Published Version

Download (299kB) | Preview
[img] Text (bab 1)
BAB 1 (Pendahuluan).pdf - Published Version

Download (195kB)
[img] Text (bab akhir)
BAB Akhir (Penutup).pdf - Published Version

Download (171kB)
[img]
Preview
Text (daftar pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (528kB) | Preview
[img] Text (fulltesis)
full tesis.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan persentase ketersediaan terung ungu afkir, pengaruh suhu dan lama perendaman yang optimal untuk mendapatkan kualitas infus water terung ungu afkir yang terbaik, serta mendapatkan level dan frekuensi pemberian infus water terung ungu afkir terbaik sebagai aditif dalam air minum puyuh petelur terhadap peforma produksi dan profil darah puyuh petelur. Penelitian dibagi atas 2 tahap percobaan. Percobaan tahap I mendapatkan persentase ketersediaan terung ungu afkir di sentra terung Sumatera Barat melalui survey dengan 45 pedagang dan 10 petani terung ungu, serta mendapatkan suhu dan lama perendaman infus water terung ungu afkir menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 9 perlakuan 3 kali ulangan. Suhu yang digunakan yaitu 9oC (suhu kulkas), 27oC (suhu ruang), 45oC (suhu awal) dan lama perendaman yaitu 1, 6, dan 12 jam. Parameter yang diukur adalah persentase rendemen, menggunakan metode deskriptif untuk parameter kandungan fenolik total dan uji daya hambat terhadap bakteri Escherichia coli. Hasil survey menunjukkan ketersediaan terung ungu afkir di sentra terung yaitu 5,22%. Hasil analisis statistik suhu dan lama perendaman berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap persentase rendemen. Hasil analisa menggunakan metode deskriptif didapatkan kandungan fenolik total dan uji daya hambat terhadap bakteri Escherichia coli yang terbaik yaitu suhu 45oC (suhu awal) dan lama perendaman 6 jam. Percobaan tahap kedua yaitu aplikasi infus water terung ungu afkir terbaik dari tahap I terhadap peforma produksi dan profil darah puyuh petelur. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola Faktorial dengan 4 x 3 dengan 2 kali ulangan. Faktor A adalah level (0%, 5%, 10% dan 15%) dan faktor B adalah frekuensi pemberian (setiap hari, sekali 3 hari dan sekali 5 hari). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap peforma produksi (konsumsi air minum, konsumsi ransum, produksi telur, berat telur, massa telur, konversi ransum) dan profil darah (eritrosit dan leukosit) puyuh petelur, serta berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap hemoglobin puyuh petelur. Kesimpulan penelitian suhu dan lama perendaman yang optimal pada infus water terung ungu afkir yaitu suhu 45oC (suhu awal) dengan lama perendaman 6 jam. Infus water terung ungu afkir dengan level dan frekuensi pemberian yang berbeda tidak berengaruh terhadap peforma produksi, akan tetapi dapat meningkatkan kadar hemoglobin darah 11.60 g/dl.

Item Type: Thesis (Masters)
Primary Supervisor: Dr. Montesqrit, S.Pt, M.Si
Uncontrolled Keywords: Terung ungu afkir, infus water, aditif, puyuh petelur, peforma produksi, profil darah
Subjects: S Agriculture > SF Animal culture
Divisions: Pascasarjana (S2)
Depositing User: S1 peternakan peternakan
Date Deposited: 02 Nov 2021 03:47
Last Modified: 24 Jan 2023 04:23
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/93996

Actions (login required)

View Item View Item