Sentimen Sosial dalam Ritual Manjalang Pusaro pada Masyarakat Nagari Pauh Kamba

JELLY, JELLY (2015) Sentimen Sosial dalam Ritual Manjalang Pusaro pada Masyarakat Nagari Pauh Kamba. Diploma thesis, UPT. Perpustakaan Unand.

[img] Text
201503271515th_upload.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (830kB)

Abstract

Ritual Kematian dalam masyarakat Minangkabau memiliki tata cara sendiri dalam pelaksanaannya yang diatur sesuai dengan nilai-nilai agama dan adat yang xx melingkupi kehidupan masyarakat Minangkabau dalam kehidupan sehari-hari. Demikian juga halnya dengan ritual kematian dalam masyarakat nagari Pauh kamba. Dimana ada tahapan-tahapan mengenai ritual kematian. Tahapan-tahapan tersebut dimulai dari prosesi ketika kematian, prosesi ketika menguburkan, dan prosesi setelah dikuburkan. Dalam hal ini masyarakat nagari Pauh Kamba melaksanakan ritual Manjalang Pusaro setelah prosesi menguburkan selesai. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana bentuk pelaksanaan ritual Manjalang Pusaro pada masyarakat nagari Pauh Kamba. serta bagaimana bentuk sentimen masyarakat terhadap ritual manjalang pusaro. Tipe penelitian ini adalah kualitatif melalui pendekatan naturalistik dan bersifat deskriptif dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dokumentasi dan studi kepustakaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran deskripsi pelaksanaan ritual Manjalang Pusaro serta menganalisis bentuk-bentuk sentimen masyarakat nagari Pauh kamba terhadap ritual Manjalang Pusaro berdasarkan teori struktural Radcliffe Brown. Informan dalam penelitian ini terdiri dari informan kunci dan informan biasa. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori struktural Radcliffe Brown. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ritual Manjalang Pusaro merupakan sarana yang digunakan oleh masyarakat nagari Pauh Kamba untuk memperkuat solidaritas sosial mereka. Masyarakat nagari Pauh Kamba memiliki sentimen-sentimen terhadap ritual Manjalang Pusaro, sehingga dengan terjaganya sentimen sosial masyarakat terhadap ritual ini, maka akan menjaga solidaritas sosial masyarakat nagari Pauh Kamba. Sentimen masyarakat nagari Pauh kamba dibuktikan dengan beberapa sikap atau perilaku masyarakat terhadap ritual ini. Salah satunya yaitu jika masyarakat nagari Pauh kamba tidak melaksanakan ritual ini, maka mereka akan merasa setiap hal-hal buruk yang terjadi dalam kehidupan mereka diakibatkan oleh disumpahi aruah nenek moyang mereka, selain itu sentimen masyarakat terhadap ritual ini juga ditunjukkan dalam pelaksanaan ritual ini, masyarakat nagari Pauh Kamba selalu mngadakan ritual ini setiap tahunnya jika tidak bisa dilaksanakan pada bulan puaso dan bulan rayo, maka ritual ini masih bisa dilaksanakan pada bulan-bulan lainnya, terutama pada bulan sura, sambareh, kunik kaciak dan kunik gadang. Sentimen masyarakat terhadap ritual Manjalang Pusaro ini juga menjaga hubungan solidaritas diantara sesama aktor dalam ritual Manjalang Pusaro. Hal ini karena sentimen masyarakat terhadap ritual ini mengharuskan masyarakat nagari Pauh Kamba melaksanakan ritual manjalang pusaro. Dalam pelaksanaannya, para aktor yang terlibat dalam pelaksanaan ritual ini harus menjaga hubungan baik diantara mereka. Dengan menjaga hubungan baik tersebut maka akan terbentuklah solidaritas yang kuat dan dengan terbentuknya solidaritas yang kuat diantara para aktor, maka ritual manajalang pusaro ini bisa dlaksanakana secara baik oleh masyarakat nagari Pauh kamba. Key words: Ritual, Manjalang Pusaro, Sentimen, Nagari Pauh Kamba

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Antropologi
Depositing User: Ms Ikmal Fitriyani Alfiah
Date Deposited: 27 Jan 2016 06:32
Last Modified: 27 Jan 2016 06:32
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/91

Actions (login required)

View Item View Item