NENGSI LARA, ZONILLA (2015) MAKNA PERKAWINAN BAGI ISTRI WARIA Studi Di Kota Bukittinggi. Diploma thesis, Universitas Andalas.
Text (skripsi full text)
201501291312th_skripsi lengkap.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Waria adalah seseorang yang secara jasmani jenis kelaminnya jelas dan sempurna namun secara psikis cenderung menampilkan diri sebagai lawan jenis. Bersikap dan berpenampilan sebagai waria membuat kehidupan waria semakin penuh dengan berbagai hal yang tidak manusiawi. Dilecehkan, dicemoohkan hingga mengalami kekerasan secara fisik dan verbal. Belum lagi penolakan dari keluarga yang menganggap kehadiran mereka sebagai aib. Bahkan dalam pandangan agama, adat dan budaya pun cenderung menyudutkan keberadaan waria. Oleh karena inilah waria memerlukan kehadiran seorang pasangan hidup dalam kehidupannya. Kehadiran seorang pasangan hidup setidaknya menjadi hiburan dan sumber cinta bagi mereka ditengah keadaan yang menyulitkan yang mereka terima akibat penampilan dan cara mereka bersikap. Perkawinan adalah salah satu jalan untuk hidup bersama dengan pasangan hidup yang disahkan dalam pandangan agama dan hukum negara. Dalam anggapan kebanyakan waria lebih tertarik memiliki hubungan cinta dengan lelaki. Namun dalam penelitian ini bahkan seorang waria menikahi seorang perempuan. Perkawinan dalam berbagai kepercayaan dan agama di dunia ini adalah sesuatu yang bersifat sakral dan suci. Untuk menjelaskan permasalahan ini yaitu dengan menggunakan Teori Interaksionisme Simbolik yang menfokuskan pada interaksi sosial individu dengan individu lain yang membentuk makna tentang sesuatu bagi individu. Dalam penelitian ini yang dilihat adalah Makna Perkawinan Bagi Istri Waria. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara mendalam. Berdasarkan data yang ditemukan di lapangan makna perkawinan bagi istri waria adalah membangun hidup baru yang lebih baik dan membangun keluarga, menemukan pasangan dan mendapatkan keturunan yang sah. Aktor – aktor yang terlibat dalam pembentukan makna bagi istri waria adalah keluarga dan teman. Proses terbentuknya makna bagi istri waria adalah dengan cara sosialisasi dalam keluarga, sosialisasi dalam pergaulan (teman), dan interaksi sosial dengan media massa.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | J Political Science > JC Political theory |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik |
Depositing User: | Mr Zainal Abidin |
Date Deposited: | 19 May 2016 08:18 |
Last Modified: | 19 May 2016 08:18 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/9089 |
Actions (login required)
View Item |