Marsela, Shela (2021) Makna Jamba dalam Upacara Baralek pada Masyarakat Nagari Sungai Tanang, Kecamatan Bahuhampu, Kabupaten Agam. Diploma thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Abstrak & Cover)
COVER dan ABSTRAK.pdf - Published Version Download (127kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I Pendahuluan)
BAB I.pdf - Published Version Download (383kB) | Preview |
|
|
Text (BAB V PENUTUP)
BAB V.pdf - Published Version Download (107kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (214kB) | Preview |
|
Text (Full Skripsi)
SKRIPSI FULL.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
INTISARI Marsela. 1410822011. Jurusan Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Andalas. Makna Jamba dalam Upacara Baralek pada Masyarakat Nagari Sungai Tanang, Kecamatan Banuhampu, Kabupaten Agam. Pembimbing I: Dra. Yunarti. M.A, Pembimbing II: Dr, Zainal Arifin Jamba merupakan salah satu hidangan tradisional pada upacara pernikahan masyarakat Minangkabau. Sejak perubahan zaman dan teknologi telah mendorong perubahan hidangan makanan secara modren seperti adanya catering. Masyarakat Nagari Sungai Tanang merupakan salah satu masyarakat di Sumatera Barat yang masih mempertahkan jamba atau hidangan adat pada tardisi baralek. Tujuan penelitian ini mendeskripsikan jamba dan memahami makna jamba dalam upacara baralek pada masyarakat Nagari Sungai Tanang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain etnografis. Pemilihan informan secara purposive sampling yang mana peneliti bagi kedalam dua bagian yaitu informan kunci dan informan biasa. Pengumpulan data dengan desain etnografis memudahkan peneliti mengungkapkan data dan informasi berupa tindakan dan penuturan langsung maupun lisan yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan pendekatan makna interpretasi simbolik Geertz dalam memahami makna Jamba pada upacara Baralek di Nagari Sungai Tanang, Kecamatan Banuhampu, Kabupaten Agam. Hasil penelitian ini menjelaskan masyarakat Nagari Sungai Tanang masih tetap mempertahankan tradisi jamba pada upacara baralek. Peneliti menemukan anam nan wajib makanan jamba. Jamba anam nan wajib memiliki makna tersendiri dan melengkapi satu sama lain diantaranya 1) kuah kuning atau gulai ayam dan kuah putih atau gulai toco yang bermakna sebagai dasar dan suci dalam menghubungkan suatu keluarga; 2) kuah merah atau anyang dagiang dan rendang atau kuah hitam yang bermakna berani dan musyarawarah dalam memutuskan dan menyelesaikan permasalahan dalam keluarga; dan yang terakhir macobada dan perkedel yang bermakna sekelompok yang berbeda dan penyatuan hubungan dalam keluarga tercemin dalam penutupan makan jamba secara bajamba atau bersama. Pada dasarnya keenam jenis makanan tersebut mempresentasikan nilai-nilai penyatuan hubungan keduabelah pihak keluarga yang tidak hanya berkaitan antara pasangan calon mempelai, melainkan juga berkaian dengan menyatuhkan hubungan antar ninik mamak berbeda suku, keluarga besan dan masyarakat secara umum, sehingga kedua pasangan tersebut dinyatakan sah secara adat dan sosial. Kata kunci: Anan Nan Wajib, Makna Jamba, Dasar dan Suci, Berani dan Musyarawah, dan Keluarga dan Penyatuan
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Dra. Yunarti, M.Hum |
Uncontrolled Keywords: | Anam nan wajib, makna jamba, dasar dan suci |
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Depositing User: | s1 antropologi sosial |
Date Deposited: | 01 Oct 2021 06:49 |
Last Modified: | 01 Oct 2021 06:49 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/89958 |
Actions (login required)
View Item |