NAMING AND IDENTITY IN JHUMPA LAHIRI'S THE NAMESAKE: A POSTCOLONIAL READING

ANGELINA, ANGELINA (2014) NAMING AND IDENTITY IN JHUMPA LAHIRI'S THE NAMESAKE: A POSTCOLONIAL READING. Diploma thesis, UNIVERSITAS ANDALAS.

Text (SKRIPSI) 201409071910th_angelina 1010732019.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (766kB)

Abstract

Skripsi ini menjelaskan tentang makna sebuah nama bagi orang India, khususnya bagi para imigran India yang hidup di negara barat dengan budaya yang sangat berbeda, sebagaimana dipaparkan dengan jelas dalam novel Jhumpa Lahiri yang berjudul The Namesake. Novel The Namesake bercerita tentang Gogol Ganguli yang mengalami konflik batin disebabkan oleh rasa tidak suka terhadap nama pemberian orang tuanya. Gogol memutuskan untuk mengganti namanya agar bisa menghilangkan beban yang disebabkan oleh nama tersebut sekaligus mendapatkan identitas budaya yang lebih jelas. Penelitian ini dilakukan dengan memakai pendekatan pasca-kolonialisme yang menghubungkan topik tentang nama dengan identitas karena pendekatan ini membahas isu tentang identitas budaya dengan sangat jelas. dengan jelas. Hasil analisis menunjukkan bahwa nama merupakan hal yang sangat penting khususnya bagi orang Bengali. Nama merupakan penentu identitas seseorang, termasuk identitas budaya. Itulah kenapa pemberian nama dilakukan dengan pemikiran yang mendalam dan dilakukan oleh para tetua dalam sebuah keluarga. Oleh karena itu, seseorang tidak bisa menghindari identitas budaya aslinya walaupun dia telah mengganti nama. Sehingga nama bagi seseorang merupakan sesuatu yang melindungi mereka agar tetap menjadi bagian dari keluarga Bengali dan budaya India sebagaimana yang terjadi pada karakter utama dalam The Namesake. Kata kunci: nama, budaya, imigran India, pasca-kolonialisme,

Actions (login required)

View Item