ISOLASI SENYAWA METABOLIT SEKUNDER DARI FRAKSI METANOL DAUN SIRIH RIMAU (Piper porphyrophyllum N.E.Br.) DAN UJI AKTIVITAS SITOTOKSIK DENGAN METODE Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

KAMILIA, ISTIQOMAH (2021) ISOLASI SENYAWA METABOLIT SEKUNDER DARI FRAKSI METANOL DAUN SIRIH RIMAU (Piper porphyrophyllum N.E.Br.) DAN UJI AKTIVITAS SITOTOKSIK DENGAN METODE Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (COVER DAN ABSTRAK)
cover dan abstrak.pdf - Published Version

Download (493kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I. PENDAHULUAN)
Bab I. Pendahuluan.pdf - Published Version

Download (371kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB V. KESIMPULAN)
Bab V. Kesimpulan.pdf - Published Version

Download (187kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAPUS)
Dapus.pdf - Published Version

Download (382kB) | Preview
[img] Text (SKRIPSI KAMILIA ISTIQOMAH 1710411020)
Skripsi Kamilia Istiqomah 1710411020-1.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

ISOLASI SENYAWA METABOLIT SEKUNDER DARI FRAKSI METANOL DAUN SIRIH RIMAU (Piper porphyrophyllum N.E.Br.) DAN UJI AKTIVITAS SITOSTOKSIK DENGAN METODE Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) Oleh: Kamilia Istiqomah (1710411020) Dr. Mai Efdi*, Dr. Afrizal* Sirih rimau termasuk genus dari Piper L. yang biasa digunakan untuk pengobatan tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan aktivitas sitotoksik dari fraksi n-heksana, etil asetat dan metanol serta melakukan pemisahan senyawa metabolit sekunder. Uji aktivitas sitotoksik dilakukan dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) dan isolasi senyawa metabolit sekunder dilakukan dengan metode kromatografi kolom yang selanjutnya dikarakterisasi menggunakan spektrofotometer Ultraviolet (UV) dan Fourier Transform Infrared (FTIR). Fraksi n-heksana, etil asetat dan metanol menunjukkan aktivitas sitotoksik yang sangat kuat dengan nilai LC50 sebesar 14,58; 6,720 dan 7,045 mg/L. Hasil pemisahan senyawa dari fraksi metanol sirih rimau (Fraksi F3) diperoleh 0,33 % b/b, dilakukan pemisahan senyawa kembali dan diperoleh fraksi F3.11 berupa padatan putih dengan titik leleh 164-166 0C. Hasil skrining fitokimia dengan menggunakan pereaksi sianidin test menunjukkan adanya senyawa flavonoid. Hasil analisis spektrofotometer UV memperlihatkan adanya 2 serapan maksimum pada panjang gelombang 330 nm (pita I) dan 269 nm (pita II) yang menandakan adanya ikatan rangkap berkonjugasi. Hasil analisis FTIR menunjukkan adanya gugus fungsi O-H, C-H, C=C (aromatis), C-O, C-O-C dan C=O pada bilangan gelombang 3419; 2984,25; 1593; 1261; 1146 dan 1613 cm-1 . Kata Kunci: Sirih rimau, kromatografi kolom, aktivitas sitotoksik

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Q Science > QD Chemistry
Divisions: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Kimia
Depositing User: s1 kimia kimia
Date Deposited: 15 Oct 2021 08:22
Last Modified: 15 Oct 2021 08:22
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/88761

Actions (login required)

View Item View Item