KECEMASAN TOKOH ZURAIDA DALAM NASKAH DRAMA ANAK-ANAK KEGELAPAN KARYA RATNA SARUMPAET: ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA

SURYA, ANDIKA PUTRA (2014) KECEMASAN TOKOH ZURAIDA DALAM NASKAH DRAMA ANAK-ANAK KEGELAPAN KARYA RATNA SARUMPAET: ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Skripsi Full Text)
201412142146th_surya andika putra.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (878kB)

Abstract

Penelitian ini berjudul “Kecemasan Tokoh Zuraida dalam Naskah Drama Anak-Anak Kegelapan Karya Ratna Sarumpaet: Analisis Psikologi Sastra”. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kajian psikologi dan kajian sastra, sama-sama berguna untuk mempelajari keadaan jiwa manusia. Tujuan dalam penelitian ini, sebagai berikut: (1) menjelaskan bentuk kecemasan tokoh Zuraida dalam naskah drama Anak-Anak Kegelapan karya Ratna Sarumpaet; (2) menjelaskan penyebab terjadinya kecemasan tokoh Zuraida dalam naskah drama Anak-Anak Kegelapan karya Ratna Sarumpaet; (3) menjelaskan dampak dari kecemasan tersebut terhadap kepribadian tokoh Zuraida dalam naskah drama Anak-Anak Kegelapan karya Ratna Sarumpaet; (4) Menjelaskan solusi dari kecemasan tokoh Zuraida dalam naskah drama Anak-Anak Kegelapan karya Ratna Sarumpaet Pengamatan perilaku dan orang-orang sebagai individu yang utuh, disebut sebagai metode penelitian kualitatif. Metode kualitatif, dikemukakan oleh Bagdan dan Taylor dengan mengutamakan kedalaman penghayatan terhadap interaksi antarkonsep, dikaji secara empiris. Penerapannya bersifat menuturkan, memaparkan, memberikan, mengoreksi, menganalisis, dan menafsirkan. Selanjutnya, teknik dalam penganalisisan dikemukakan oleh Wuradji, sebagai berikut: teknik pengumpulan da-ta, penganalisisan data, dan menyimpulkan hasil analisis data dengan menggunakan pendekatan Psikologi Sastra. Dari analisis data, dapat disimpulkan bahwa, kecemasan tokoh Zuraida dalam naskah drama Anak-Anak Kegelapan karya Ratna Sarumpaet: Pertama, dicapnya Zuraida sebagai keturunan G 30 S/PKI, menjadi faktor utama yang menyebabkan hidupnya terancam bahaya, tidak berdaya, tidak berarti, kecewa, tidak puas, tidak tentram, menderita, dan tersiksa. Bentuk kecemasan yang dialaminya, tampak saat tubuhnya kaku dan tegang, saat merespon suara-suara (korban penemupasan G 30 S/PKI), yang secara berulang-ulang kali manghantui pikirannya. Selanjutnya, geram dan gusar, saat bersiteru dengan keluarganya. Selain itu, gundah saat harus mengakhiri hubungan dengan kekasihnya. Kedua, dampak dari kecemasan itu, Zuraida terkena neurosis, suka mengurung diri dan berkhayal, hingga terjebak dalam lingkaran setan, serta menciptakan kebencian terhadap diri dan merasa rendah diri. Namun demikian, kecemasan yang dialaminya, dapat dihilangkan dengan solusi, sebagai berikut: tidak mengurung diri dan berkhayal seperti biasanya, menciptakan gambaran diri ideal secara normal dan tidak berlebihan, serta menguatkan diri dan perasaan.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: P Language and Literature > PL Languages and literatures of Eastern Asia, Africa, Oceania
Divisions: Fakultas Ilmu Budaya > Sastra Indonesia
Depositing User: Mr Beni Adriyassin
Date Deposited: 17 May 2016 09:09
Last Modified: 17 May 2016 09:09
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/8839

Actions (login required)

View Item View Item