HUBUNGAN DEPRESI TERHADAP KEPATUHAN DAN KUALITAS HIDUP PASIEN SINDROM DISPEPSIA DI BAGIAN PENYAKIT DALAM RSUP DR. M. DJAMIL PADANG

BOBBI, HEMRIYANTTON, S.Farm., Apt. (2015) HUBUNGAN DEPRESI TERHADAP KEPATUHAN DAN KUALITAS HIDUP PASIEN SINDROM DISPEPSIA DI BAGIAN PENYAKIT DALAM RSUP DR. M. DJAMIL PADANG. Masters thesis, UPT. Perpustakaan Unand.

[img] Text
201509301756th_tesis bobbi hemriyantton 1121213101.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Depresi merupakan penyakit yang sering muncul terutama pada pasien penyakit kronis, salah satunya sindrom dispepsia. Ditemukan 40-50% populasi yang menderita dispepsia mengalami depresi dan nilai tersebut dapat lebih tinggi pada pasien dispepsia fungsional. Depresi diketahui merupakan salah satu penyebab terjadinya penurunan kepatuhan dan kualitas hidup pasien. Semakin tinggi tingkat depresi maka kepatuhan dan kualitas hidup semakin menurun secara signifikan. Sejumlah penelitian telah mencoba untuk mengidentifikasi penyebab dari ketidakpatuhan dan banyak faktor yang telah teridentifikasi, salah satu diantaranya yaitu depresi. Pasien sindrom dispepsia yang mengalami depresi memiliki tingkat kepatuhan pengobatan yang lebih rendah. Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan depresi dengan tingkat kepatuhan dan kualitas hidup pasien sindrom dispepsia. Jenis penelitian ini adalah cross sectional menggunakan data primer, dengan teknik pengambilan data consecutive sampling. Sampel yang dipilih adalah pasien sindrom dispepsia. Data inklusi sampel yang dipilih adalah pasien yang didiagnosa sindrom dispepsia, 1 umur >18 tahun, tidak mempunyai penyakit keganasan, tidak hilang kesadaran, dan sukarela berpartisipasi dalam penelitian ini. Penilaian depresi menggunakan Beck Depression Inventory-II (BDI- II). Jika jumlah score >13 maka pasien digolongkan ke dalam depresi. Penilaian tingkat kepatuhan menggunakan skala morisky dan kualitas hidup pasien menggunakan Short Form Health Questionnaire (SF-36). Data diolah dengan menggunakan uji korelasi bivariat spearman untuk melihat korelasi antara depresi dengan tingkat kepatuhan, depresi dengan tingkat kualitas hidup, depresi dengan karakteristik pasien serta hubungan tingkat kepatuhan dengan karakteristik pasien. Penderita depresi pada pasien sindrom dispepsia dalam penelitian ini ditemukan 41 pasien (67,2%) dan non depresi sebanyak 20 pasien (32,8%). Rata-rata tingkat kepatuhan pasien sindrom dispepsia dengan menggunakan skala morisky pada penelitian ini termasuk kategori kepatuhan sedang (52,5%). Nilai rata-rata kualitas hidup pasien sindrom dispepsia pada penelitian ini adalah 57,01 yang berarti kualitas hidup rata-rata pasien buruk. Ditemukan bahwa terdapat hubungan antara depresi dengan kepatuhan pada pasien sindrom dispepsia (p<0,05). Dari uji korelasi menggunakan uji bivariat spearman terdapat hubungan yang tinggi antara tingkat kualitas hidup dengan tingkat depresi, dimana diperoleh hasil pasien depresi memiliki kualitas hidup yang buruk, dan sebaliknya (p<0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara depresi dengan kepatuhan pada pasien sindrom dispepsia. Terdapat hubungan yang sangat kuat antara depresi dengan kualitas hidup, dimana kualitas hidup pasien depresi lebih buruk dari pada pasien nondepresi.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Pascasarjana Tesis
Depositing User: Mr Muqtadirurrijal Muqta
Date Deposited: 09 Feb 2016 05:12
Last Modified: 09 Feb 2016 05:12
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/880

Actions (login required)

View Item View Item