ANALISIS PENGARUH PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN (PUAP) TERHADAP PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG DI KECAMATAN PASAMAN KABUPATEN PASAMAN BARAT

FIRMANSYAH, FIRMANSYAH (2014) ANALISIS PENGARUH PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN (PUAP) TERHADAP PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG DI KECAMATAN PASAMAN KABUPATEN PASAMAN BARAT. Masters thesis, Universitas Andalas.

Text (Tesis Full Text) 201411290708th_tesis firmansyah.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (255kB)

Abstract

Sektor pertanian memegang peranan penting dan merupakan dasar untuk kelansungan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan di Indonesia (Dillon, 2004). Bidang usaha yang termasuk dalam kegiatan pada sektor ini terdiri dari sub sektor tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, perikanan, peternakan, dan kehutanan (Rahim & Hastuti, 2007). Jagung merupakan salah satu komoditi tanaman pangan yang menjadi unggulan di Kabupaten Pasaman Barat dan merupakan lumbung jagung di Propinsi Sumatera Barat. Permasalahan mendasar yang dihadapi petani adalah kurangnya akses kepada sumber permodalan, pasar dan teknologi, serta organisasi tani yang masih lemah. Oleh karena itu melalui program penanggulangan kemiskinan yang merupakan bagian dari pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN), maka Kementerian Pertanian mulai tahun 2008 melaksanakan program Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP) di daerah Kabupaten seluruh wilayah Indonesia (Kementerian Pertanian, 2012). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh program PUAP terhadap penggunaan input faktor produksi serta perbedaan tingkat pendapatan yang diperoleh antara petani jagung peserta PUAP dengan non-PUAP yang dilaksanakan di Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat. Pengambilan data dilakukan antara bulan Mei sampai dengan bulan Agustus 2013 dengan menggunakan kuesioner untuk setiap petani jagung yang menjadi responden. 5 Jumlah sampel petani jagung yang menjadi responden dalam penelitian ini ditetapkan berdasarkan rumus solvin (Consuelo, 1993), dengan jumlah populasi 1.327 orang serta tingkat kesalahan dalam pengambilan sampel ditetapkan 10% maka diperoleh jumlah sampel sebanyak 93 orang, setelah dibagi secara proporsional maka ditetapkan jumlah responden untuk petani jagung peserta PUAP 51 orang dan non-PUAP 42 orang. Data kuesioner yang diperoleh kemudian diolah dengan analisis kuantitatif regresi fungsi produksi, analisis efisiensi alokatif (harga) faktor-faktor produksi (input) dalam usaha tani jagung serta analisis biaya dan penerimaan untuk mengukur pendapatan petani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor produksi benih dan pupuk KCl berpengaruh posistif secara nyata dengan tingkat signifikansi 99%, dan nilai koefisien regresi yang juga menunjukkan besarnya tingkat elastisitas masingmasing faktor produksi adalah 0,657 untuk benih dan 0,033 untuk pupuk KCl. Sedangkan penggunaan pupuk urea dan tenaga kerja berpengaruh nyata pada tingkat signifikan 90% terhadap hasil produksi usahatani jagung dengan nilai koefisien regresi 0,13 untuk pupuk urea dan 0,171 untuk tenaga kerja. Program PUAP berpengaruh positif terhadap penggunaan input faktor produksi (benih, pupuk, tenaga kerja) dalam usahatani jagung dan terdapat perbedaan tingkat pendapatan antara petani jagung peserta program PUAP dengan petani jagung non PUAP rata-rata sebesar 2,125 juta rupiah per hektar untuk sekali musim tanam. Efisiensi alokasi faktor produksi pada usahatani jagung belum mencapai tingkat optimal, namun dengan nilai R/C rasio 2,37 dan 2,24 maka usahatani jagung yang dilakukan oleh petani PUAP dan non-PUAP di Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat sangat menguntungkan dan layak dikembangkan. Kata kunci : Program PUAP, Faktor produksi, Pendapatan, Usahatani jagung

Actions (login required)

View Item