Ayu, Rusditha Putri (2021) PERBEDAAN POLA PENGATURAN TEMPERATUR MESIN TETAS TERHADAP DAYA TETAS, BOBOT TETAS DAN MORTALITAS ITIK KAMANG. Diploma thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Cover and abstrack)
COVER DAN ABSTRAK.pdf - Published Version Download (410kB) | Preview |
|
|
Text (pendahuluan)
PENDAHULUAN AYU.pdf - Published Version Download (451kB) | Preview |
|
|
Text (penutup)
PENUTUP.pdf - Published Version Download (305kB) | Preview |
|
|
Text (daftar pustaka)
DAFTAR PUSTAKA AYU.pdf - Published Version Download (347kB) | Preview |
|
Text (skripsi full)
SKRIPSI_Ayu Rusdhita.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
PERBEDAAN POLA PENGATURAN TEMPERATUR MESIN TETAS TERHADAP DAYA TETAS, BOBOT TETAS DAN MORTALITAS ITIK KAMANG Ayu Rusditha Putri, dibawah bimbingan Dr. Ir. Hj Tertia Delia Nova, MSi dan Dr. Ir. H. Zulkarnain, MS Program Studi Peternakan, Fakultas Peternakan Universitas Andalas Payakumbuh 2021 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan nilai persentase daya tetas, bobot tetas, lama menetas, susut berat dan mortalitas (fase middle dan late) terhadap telur itik kamang berdasarkan pola pengaturan temperatur mesin tetas. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Mei 2021 di UPT Fakultas Peternakan Universitas Andalas dengan menggunakan 180 butir telur fertil itik kamang yang ditempatkan dalam 3 buah mesin tetas sederhana dengan ukuran 150x100x50cm. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan analisis data secara deskriptif dan membandingkan masing-masing nilai persentase dengan perlakuan P1 (37,5°C (hari ke-1 sampai ke-25) dan 37°C (hari ke-26 sampai ke-28), P2 dinaikkan 40°C (hari ke-22 sampai ke-24) selama 3 jam per hari, P3 dinaikkan 42°C (hari ke-22 sampai ke-24) selama 3 jam per hari dengan 6 ulangan pada setiap perlakuan. Hasil penelitian yang dilakukan didapatkan kisaran persentase susut berat telur antara 12,28-14,08%, lama menetas antara 631,67-683,5 jam, bobot tetas antara 44,63-48,26 gram, daya tetas antara 58,33-75,00% dan mortalitas embrio fase middle antara 8,33-18,33% serta kisaran mortalitas fase late antara 18,00-28,50%. Kesimpulan penelitian ini bahwa dengan kenaikkan suhu 40⁰C (P2) memberikan hasil yang lebih efektif dan efisien dalam keberhasilan penetasan. Kata kunci: Lama Menetas, Susut Telur, Bobot Tetas, Daya Tetas, Mortalitas Embrio, Temperatur Mesin Tetas
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Dr. Ir. Hj. Tertia Delia Nova, M.Si |
Uncontrolled Keywords: | Kata kunci: Lama Menetas, Susut Telur, Bobot Tetas, Daya Tetas, Mortalitas Embrio, Temperatur Mesin Tetas |
Subjects: | S Agriculture > SF Animal culture |
Divisions: | Fakultas Peternakan |
Depositing User: | S1 Peternakan Peternakan |
Date Deposited: | 28 Sep 2021 02:10 |
Last Modified: | 28 Sep 2021 02:10 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/84236 |
Actions (login required)
View Item |