DADIAH MAKANAN TRADISIONAL MASYARAKAT MINANGKABAU (Studi Etnografi di Nagari Aie Dingin, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat)

Hafid, Fahlefi (2021) DADIAH MAKANAN TRADISIONAL MASYARAKAT MINANGKABAU (Studi Etnografi di Nagari Aie Dingin, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat). Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (Cover dan Abstrak)
abstrak.pdf - Published Version

Download (300kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab 1 Pendahuluan)
BAB 1 Pendahuluan.pdf - Published Version

Download (499kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab 5 Penutup)
BAB 5 Penutup.pdf - Published Version

Download (292kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (407kB) | Preview
[img] Text (Skripsi Full Text)
skripsi fulltext.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)

Abstract

Dadiah merupakan salah satu jenis makanan tradisional Minangkabau yang ada di daerah dataran tinggi di Sumatera Barat, salah satunya pada masyarakat Nagari Aie Dingin, Kabupaten Solok. Dadiah merupakan makanan fermentasi yang terbuat dari susu kerbau, yang sampai saat ini diolah dengan cara tradisional dengan menggunakan bambu sebagai wadah fermentasinya. Hanya saja, banyak penelitian tentang dadiah selama ini hanya fokus pada masalah usaha peternakan dan dadiah ditinjau dari aspek kesehatan. Penelitian dadiah dari aspek sosial budaya nyaris tidak ditemukan. Untuk mengisi kekosongan itulah penelitian ini dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengolahan dadiah sebagai makanan tradisional masyarakat Minangkabau di Nagari Aie Dingin dan untuk mengetahui bagaimana pengetahuan masyarakat mengenai khasiat dan manfaat dadiah ini. Penelitian dilakukan dengan metode penelitian kualitatif dengan teknik utama adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Informan penelitian dipilih berdasarkan kriteria yang telah ditentukan yaitu dengan teknik purposive sampling. Informan yang diwawancarai adalah peternak kerbau, penjual dadiah di warung, serta masyarakat yang mengkonsumsi dadiah. Tokoh masyarakat atau orang yang dituakan dalam masyarakat turut diwawancarai terkait sejarah dadiah dan pengetahuan mengenai manfaat dadiah. Alasan pemilihan lokasi yaitu karena masyarakat Nagari Aie Dingin adalah masyarakat Minangkabau penghasil dadiah dan beternak kerbau sebagai bahan pangan dasar dadiah. Hasil penelitian ialah dadiah merupakan makanan andalan bagi masyarakat Aie Dingin ketika masyarakat merasakan adanya gangguan kesehatan. Masyarakat mengklasifikasikan dadiah berdasarkan waktu makan, kondisi sehat – sakit, dan berdasarkan kegunaannya pada kondisi tertentu, misalnya masa kehamilan, menyusui, dan kondisi tubuh penat atau letih. Dengan demikian dadiah bukanlah makanan sehari-hari dalam arti masyarakat mengkonsumsi dadiah sehari-hari sebagai lauk pauk di rumah, namun lebih kepada makanan yang diandalkan ketika dibutuhkan. Usaha peternakan kerbau di Aie Dingin saat ini hanya ada 2, satu diantaranya tidak selalu memproduksi dadiah disebabkan karena kerbau yang dimiliki hanya 1 ekor dan tidak memiliki kandang kerbau. Pengolahan dadiah dilakukan dengan cara tradisional, dengan menggunakan bambu, dengan berbagai kearifan lokal yang dimiliki oleh peternak. Usaha peternakan dan usaha produksi dadiah di Nagari Aie Dingin sama sekali belum menggunakan teknologi modern. Kata Kunci: klasifikasi dadiah, pengetahuan, usaha peternakan, turun temurun

Item Type: Thesis (Diploma)
Primary Supervisor: Dr. Yevita Nurti, M.Si
Uncontrolled Keywords: klasifikasi dadiah, pengetahuan, usaha peternakan, turun temurun
Subjects: H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Antropologi
Depositing User: s1 antropologi sosial
Date Deposited: 04 Oct 2021 08:07
Last Modified: 04 Oct 2021 08:07
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/84050

Actions (login required)

View Item View Item