FORENSIK STRUKTUR ENGINEERING GEDUNG PEMERINTAHAN BERTINGKAT YANG RUSAK DI KOTA PADANG AKIBAT GEMPA 30 SEPTEMBER 2009 (STUDI KASUS PADA 15 GEDUNG, 2 LANTAI KE ATAS)

WAHYEL, IFFAH (2011) FORENSIK STRUKTUR ENGINEERING GEDUNG PEMERINTAHAN BERTINGKAT YANG RUSAK DI KOTA PADANG AKIBAT GEMPA 30 SEPTEMBER 2009 (STUDI KASUS PADA 15 GEDUNG, 2 LANTAI KE ATAS). Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Tesis Fulltext)
1594.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (8MB)

Abstract

Forensik struktural engineering sering disebut sebagai investigasi engineering dan cara untuk menentukan penyebab dari kerusakan (kegagalan) struktur pada bangunan, jembatan dan fasilitas konstruksi lainnya seperti dalam menyumbangkan opini dan memberikan kesaksian dalam pengadilan yang merupakan praktek lapangan secara profesional. Proyek investigasi yang penulis lakukan ini merupakan bentuk forensic engineering, namun dilakukan pada skala bangunan pemerintahan di perkotaan, bukan pada sebuah bangunan tunggal. Penelitian ini dilakukan pada gedung perkantoran bertingkat yang rusak akibat gempa 30 September 2009 di Kota Padang dengan studi kasus pada 15 gedung bertingkat, 2 lantai keatas. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan penyebab kerusakan Gedung Pemerintahan di Kota Padang akibat gempa 30 September 2009. Pemeriksaan yang dilakukan termasuk: a) Identifikasi tanda-tanda kerusakan yang terjadi dengan melihat tanda-tanda kerusakan seperti : Retak, Perpindahan, Penurunan. b) Mengelompokkan jenis-jenis kerusakan yang terjadi. c) Analisis penyebab kerusakan Eksternal. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan : 1. Retak terjadi pada semua gedung yang diinvestigasi. 2. Perpindahan terjadi pada gedung dengan skala kerusakan > 60% - 100%. 3. Kegagalan Struktur : a) Kegagalan geser kolom dan balok paling besar terjadi pada gedung PDAM. b) Kegagalan lentur kolom besar terjadi pada gedung Bappeda dan lentur balok paling besar terjadi pada gedung Balaikota. c) Kegagalan joint kolom balok paling besar terjadi pada gedung Arsip Provinsi. 4. Kegagalan Non Struktural : a) Dinding, kerusakan paling besar terjadi pada gedung Balaikota. b) Plafond, kerusakan paling besar terjadi pada gedung Arsip Provinsi. c) Tangga, kerusakan paling besar terjadi pada gedung DPRD.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: Pascasarjana (Tesis)
Depositing User: ms Meiriza Paramita
Date Deposited: 10 May 2016 10:20
Last Modified: 28 May 2016 08:30
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/8159

Actions (login required)

View Item View Item