Riny, Astary (2021) METABOLIT SEKUNDER DAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI KO- KULTUR MIKROBA ENDOFIT Aspergillus mellinus CH12 DAN Streptomyces sp. ACA5. Diploma thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (485kB) | Preview |
|
|
Text (Bab 1 (Pendahuluan))
BAB 1 (Pendahuluan).pdf - Published Version Download (439kB) | Preview |
|
|
Text (Bab akhir (Penutup/Kesimpulan))
BAB akhir (Penutup).pdf - Published Version Download (439kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (527kB) | Preview |
|
Text (Skripsi full text)
Skripsi full.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (4MB) |
Abstract
Penemuan metabolit sekunder dari mikroba merupakan suatu tantangan karena isolasi kembali senyawa metabolit bioaktif yang telah dikenal sering terjadi. Hal ini disebabkan beberapa gen biosintetik mikroba tidak diekspresikan pada media standar. Salah satu cara untuk menginduksi pembentukan metabolit sekunder baru adalah dengan metode ko-kultur. Pada metode ini dilakukan kultivasi dua atau lebih mikroba sekaligus pada media yang sama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah esktrak ko-kultur mikroba endofit Aspergillus mellinus CH12 dan Streptomyces sp. ACA5 memiliki perbedaan kandungan metabolit sekunder dan aktivitas antibakteri bila dibandingkan dengan monokultur. Ko-kultur dilakukan dengan metode uji kontak menggunakan media Actinomyces Broth (AB) selama 7, 10 dan 15 hari pada suhu 30°C kecepatan 180 rpm. Senyawa metabolit sekunder dari hasil kultivasi selanjutnya diekstraksi dengan metode Ultrasound-Asisted Solvent Extraction menggunakan HP-20 resin. Masing- masing ekstrak dilakukan uji aktivitas antibakteri dengan metode difusi agar terhadap bakteri Staphylococcus aureus, Escherichia coli dan MRSA. Berdasarkan pengujian diketahui bahwa, aktivitas antibakteri ko-kultur dengan waktu kultivasi 15 hari lebih tinggi dibandingkan dengan monokultur. Hasil KLT esktrak tersebut menunjukkan 3 bercak baru pada fraksi etil asetat dan 2 bercak baru fraksi butanol yang memiliki Rf secara berurutan 0,3; 0,6; 0,7; 0,36 dan 0,5. Analisis LC-MS/MS menunjukkan 7 induksi senyawa yaitu Aspergillamide, cyclo(tyrosyl-prolyl), asperlide, unguinol, senyawa pada waktu retensi 6,40 menit; m/z 245,1680; C15H21N2O, senyawa pada 6,84 menit; m/z 279,2144; C15H27N4O, dan senyawa pada 7,87 menit; 261,2001; C16H25N2O. Aktivitas antibakteri ekstrak ko-kultur memiliki diameter hambat 10,75 mm pada MRSA, 8,13 mm pada S. aureus dan 9,33 mm pada E. coli, sedangkan aktivitas antibakteri monokultur Aspergillus mellinus CH12 memiliki diamenter hambat 7,32 pada E. coli dan monokultur Streptomyces sp. ACA5 memiliki diameter hambat 7,3 pada S. aureus, 7,5 pada E. coli dan 7,11 pada MRSA. Berdasarkan penelitian ini, disimpulkan bahwa ko-kultur Aspergillus mellinus CH12 dan Streptomyces sp. ACA5 memiliki perbedaan kandungan metabolit sekunder dan aktifitas antibakteri dibandingkan dengan monokultur.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Prof. Dr. apt. Dian Handayani |
Uncontrolled Keywords: | Ko-kultur, Aspergillus mellinus CH12, Streptomyces sp. ACA5, Aktivitas antibakteri, LC-MS/MS. |
Subjects: | R Medicine > RS Pharmacy and materia medica |
Divisions: | Fakultas Farmasi |
Depositing User: | s1 Fakultas Farmasi |
Date Deposited: | 26 Aug 2021 07:03 |
Last Modified: | 26 Aug 2021 07:03 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/80995 |
Actions (login required)
View Item |