Pengaruh Penambahan Serutan Ban sebagai Pengganti sebagian Aspal Terhadap Nilai Marshall Campuran Asphalt Concrete-Binder Course

Akhyarul-an, Agusyani (2021) Pengaruh Penambahan Serutan Ban sebagai Pengganti sebagian Aspal Terhadap Nilai Marshall Campuran Asphalt Concrete-Binder Course. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (Cover and Abstrak)
1. COVER-ABSTRAK.pdf - Published Version

Download (303kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
2. BAB I.pdf - Published Version

Download (385kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB V)
3. BAB V.pdf - Published Version

Download (292kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Daftar Pustaka)
4. DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (193kB) | Preview
[img] Text (Skripsi Full Text)
5. Full TA.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Serutan ban salah satu bahan industri yang bisa digunakan untuk ditambahkan dalam campuran aspal. Penggunaan ban semakin banyak setiap harinya mengingat jumlah kendaraan yang membludak dari tahun ke tahun. Oleh karena itu penggunaan ban bekas dalam campuran aspal sangat efektif, beriringan dengan penunjangan akses jalan untuk keperluan memperlancar mobilitas ekonomi. Dengan adanya penelitian ini akan dapat melihat pengaruh dari penambahan serutan ban bekas di suatu pencampuran aspal yang berdasarkan oleh nilai dari parameter-parameter Nilai Marshall, serta dapat juga untuk menentukan nilai dari persentase efektif. Proses penyerutan ban dilakukan agar aspal dan karet besifat homogen dan dapat mencapai spesifikasi nilai daktilitas dan kelarutan. Karet ban memiliki kandungan karet alam 44,32%, campuan utadiene 15,24%, minyak aromatik 1,85%, unsur karbon hitam 30,47%, stearic acid 1,07%, antioksidan 0,83%, dan sulfur 1,42% (Balaguru dkk,2011). Material pendukung yang berperan dalam penambahan kekuatan dari ban adalah karbon, silika, sulfur, akselarator, activator, antioksidan dan tektil. AC-BC (Asphalt Concrete-Binder Course) yaitu lapisan dari perkerasan yang letaknya yaitu di bawah lapisan aus (wearing course ) dan juga terletak di atas lapisan pondasi ( base course ). Lapisan AC-BC tidak terhubung langsung oleh cuaca, namun juga harus memiliki tebal dan kekauannya yang juga cukup untuk meminimalisir tegangan atau regangan dari beban lalu-lintas yang secara terus-menerus langsung ke lapisan yang ada di bawahnya yaitu lapisan base dan juga lapisan sub-grade. Karakteristik yang sangat terpenting dari lapisan AC-BC yaitu stabilitasnya. Pada campuran AC-BC didapatkan nilai kadar aspal optimum yaitu 6,809%. KAO yang didapat dicampurkan dengan serutan ban karet 1,5%, 3,5%, 5,5% dan 7,5%. Lalu dites marshall dan didapatkan nilai paling optimumnya pada campuran 5,5% serutan ban. Hal tersebut ditinjau dari nilai stabilitas, kelelehan, dan MQ dari masing-masing campuran aspal Kualitas terbaik campuran aspal dengan penggunaan serutan ban dengan nilai stabilitas 1614,876 kg, nilai kelelehan 5,433 mm, dan nilai MQ sebesar 294,248,37 kg/mm.

Item Type: Thesis (Diploma)
Primary Supervisor: Elsa Eka Putri, S.T.,M.Sc.Eng.,Ph.D.
Uncontrolled Keywords: Serutan Ban, AC-BC dan Nilai Marshall.
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: Fakultas Teknik > Sipil
Depositing User: s1 Teknik Sipil
Date Deposited: 01 Nov 2021 01:25
Last Modified: 01 Nov 2021 01:25
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/80557

Actions (login required)

View Item View Item