HUBUNGAN HOMOSISTEIN, HIPERTENSI DAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANJUT USIA

Reno, Sari Caniago (2014) HUBUNGAN HOMOSISTEIN, HIPERTENSI DAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANJUT USIA. Masters thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Tesis Fulltext)
201405051327th_tesis homosistein-cognitive-lansia.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (867kB)

Abstract

Berbagai faktor risiko sangat berperanan dalam mempercepat terjadinya penurunan kognitif. Salah satunya adalah defisiensi nutrisi dan vitamin. Defisiensi vitamin B (folat, B12, B6) erat hubungannya dengan homosistein yang tinggi ( HHcy). Banyak penelitian prospektif cross sectional telah memperlihatkan hubungan antara penurunan fungsi kognitif atau demensia dengan HHcy dan/atau defisiensi vitamin B. Sementara defisiensi vitamin B dan hiperhomosistein umum terjadi pada usia lanjut dan sering ditemukan bersamaan dengan kejadian AD.(Hin , 2006; Morris et al., 2007) Homosistein merupakan uraian protein hasil dari demetilasi asam amino esensial metionin yang berasal dari makanan. Metionin sendiri sangat berperan dalam beberapa mekanisme vaskuler dan seluler di otak. Sementara homosistein merupakan residu sisa dari metionin dan jika terjadi berlebihan dapat menyebabkan proses neurodegeneratif lebih cepat terjadi. ( Castro, 2006). Kadar homosistein plasma umumnya meningkat sejalan dengan usia. HHcy moderat ( 12-30 mmol/l) ditemukan kira-kira 40% pada usia lanjut pada masyarakat yang tidak rutin diet asam folat. Defisiensi asam folat, vitamin B12 atau B6 dan gangguan ginjal sangat mempengaruhi kadar Homosistein. (obeid et al., 2004)

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Pascasarjana (Tesis)
Depositing User: mrs Rahmadeli rahmadeli
Date Deposited: 28 May 2016 06:19
Last Modified: 28 May 2016 06:19
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/7940

Actions (login required)

View Item View Item