HAMBATAN PERKAWINAN ANTAR ETNIK DI KOTA BUKITTINGGI

Fetty, Tamaria Br. Barimbing (2021) HAMBATAN PERKAWINAN ANTAR ETNIK DI KOTA BUKITTINGGI. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (Cover dan Abstrak)
cover dan abstrak.pdf - Published Version

Download (201kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab 1)
BAB 1(1).pdf - Published Version

Download (566kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab 4)
BAB 4.pdf - Published Version

Download (180kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (314kB) | Preview
[img] Text (Skripsi full text)
full text.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Perkawinan antar etnik merupakan salah satu akibat dari adanya hubungan sosial yang terjadi pada masyarakat yang terdiri dari bermacam-macam etnik dan juga tidak terlepas dari adanya interaksi antara satu suku dengan suku yang lain. Kota Bukittinggi yang didominasi oleh etnik Minangkabau sebagai penduduk asli, namun nyatanya masyarakat di Bukittinggi juga merupakan masyarakat yang heterogen dimana terdapat eberbagai etnik yaitu etnik Melayu, Tionghoa, Jawa, dan Batak. Masyarakat heterogen menjadikan perkawinan antar etnik ini dapat terjadi. Dalam perkawinan terdapat rintangan dan hambatan baik pada saat pembentukan keluarga baru maupun dalam perjalanan keluarganya, begitu juga pada pasangan perkawinan antar etnik. Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif. Data yang diambil dalam penelitian ini melalui wawancara mendalam. Dalam pemilihan informan, peneliti menggunakan teknik purposive sampling. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori struktural fungsional yang dikemukakan oleh Robert K. Merton. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hambatan-hambatan perkawinan antar etnik di Kota Bukittinggi yaitu hambatan sosial dan hambatan kultural. Hambatan sosial merupakan perilaku sadar atau bawah sadar dimana seseorang dapat menghindari situasi sosial atau interaksi sosialnya. hambatan sosial mencakup interaksi dan komunikasi, ekslusi sosial/ pengucilan, stigma sosial, dan aspek/ kelas sosial. Hambatan kultural adalah hambatan yang terjadi akibat adanya perbedaan latar budaya. Hambatan ini mencakup resepsi perkawinan, kebiasaan sehari-hari dan tempat tinggal. Setiap pasangan perkawinan antar etnik memiliki cara tersendiri untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut yaitu dengan beradaptasi, membicarakan permasalahan berdua secara musyawarah, dan meminta bantuan pada keluarga sekalipun. Kata kunci : Perkawinan antar Etnik, Keluarga, Hambatan Sosial, Hambatan Budaya.

Item Type: Thesis (Diploma)
Primary Supervisor: Dr. Elfitra, M.Si
Uncontrolled Keywords: Perkawinan antar Etnik, Keluarga, Hambatan Sosial, Hambatan Budaya.
Subjects: H Social Sciences > HM Sociology
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Sosiologi
Depositing User: s1 sosiologi sosiologi
Date Deposited: 14 Jul 2021 03:38
Last Modified: 14 Jul 2021 03:38
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/77428

Actions (login required)

View Item View Item