Nabilah, Putri Ananda (2021) HUBUNGAN FAKTOR RISIKO DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA AKIBAT INFEKSI Klebsiella Pneumoniae PENGHASIL EXTENDED SPECTRUM BETA LACTAMASE DI RSUP DR. M. DJAMIL PADANG PERIODE 2019. Diploma thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Cover dan Abstrak)
abstrak.pdf - Published Version Download (65kB) | Preview |
|
|
Text (Pendahuluan)
BAB 1 Pendahuluan.pdf - Published Version Download (53kB) | Preview |
|
|
Text (Kesimpulan dan Saran)
BAB 7 Penutup.pdf - Published Version Download (40kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (221kB) | Preview |
|
Text (Skripsi full text)
skripsi fulltext.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) | Request a copy |
Abstract
Pneumonia merupakan suatu penyakit infeksi saluran pernapasan bawah akut yang disebabkan oleh berbagai macam mikroorganisme. Klebsiella pneumoniae penghasil ESBL menjadi salah satu patogen penyebab utama terkait dengan kasus pneumonia berat. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan faktor risiko dengan kejadian pneumonia akibat infeksi Klebsiella pneumoniae penghasil ESBL di RSUP DR. M. Djamil Padang. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan desain potong lintang. Penelitian ini telah berlangsung dari Februari hingga Juni 2021 di Instalasi Rekam Medis RSUP Dr. M. Djamil Padang dengan jumlah sampel sebesar 87 orang dan menggunakan teknik pengambilan simple random sampling. Faktor risiko pasien yang diteliti yaitu riwayat penggunaan sefalosporin generasi ketiga, riwayat rawat inap, dan riwayat prosedur invasif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 87 pasien pneumonia akibat infeksi Klebsiella pneumoniae terdapat 68 orang (78,2%) pneumonia akibat infeksi Klebsiella pneumoniae penghasil ESBL. Lebih separuh pasien berusia > 65 tahun (52,9%) dengan jumlah yang sama antara laki-laki dan perempuan (50%). Hasil uji sensitifitas bakteri Klebsiella pneumoniae penghasil ESBL sensitif terhadap Amikacin (100%), Meropenem (97,1%) dan resistensi terhadap Ampicillin, Ceftriaxone, dan Cefazolin (100%). Sebagian besar pasien memiliki riwayat penggunaan sefalosporin generasi ketiga (83,8%), riwayat rawat inap (86,8%), dan riwayat prosedur invasif (86,8%). Berdasarkan uji Chi-Square menunjukkan terdapatnya hubungan faktor risiko dengan kejadian pneumonia akibat infeksi Klebsiella pneumoniae penghasil ESBL (p=0,011; p=0,000; p=0,009). Kesimpulan dari penelitian ini menyatakan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara faktor risiko dengan kejadian pneumonia akibat infeksi Klebsiella pneumoniae penghasil ESBL di RSUP Dr. M. Djamil Padang periode 2019.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | dr. Linosefa, Sp. MK |
Uncontrolled Keywords: | Extended Spectrum Beta Lactamase, Klebsiella pneumoniae, Pneumonia |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Fakultas Kedokteran |
Depositing User: | S1 Pendidikan Kedokteran |
Date Deposited: | 05 Jul 2021 07:51 |
Last Modified: | 05 Jul 2021 07:51 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/76944 |
Actions (login required)
View Item |