Ariq, Rifqi (2021) Hubungan Lokasi Fraktur Maksilofasial dengan Perdarahan Intrakranial di RSUP Dr M Djamil Padang. Diploma thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Cover dan Abstrak)
Cover + Abstrak.pdf - Published Version Download (970kB) | Preview |
|
|
Text (Bab 1 Pendahuluan)
Bab 1 Pendahuluan.pdf - Published Version Download (508kB) | Preview |
|
|
Text (Bab 7 Penutup)
Bab 7 Penutup.pdf - Published Version Download (160kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (519kB) | Preview |
|
Text (Skripsi Full Text)
Skripsi Full Text.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (9MB) |
Abstract
Kecelakaan lalu lintas sering kali mengakibatkan fraktur, khususnya regio yang terbanyak yaitu bagian kepala dan wajah. Pada bagian wajah, fraktur yang terbanyak yaitu fraktur maksilofasial. Struktur anatomi dari fraktur maksilofasial yang berdekatan dengan kepala serta otak membutuhkan perhatian yang serius dalam mendiagnosis. Pada pasien fraktur maksilofasial dapat ditemukan kelainan penyerta seperti cedera intrakranial, pulmonal, atau ekstremitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan lokasi fraktur maksilofasial dengan perdarahan intrakranial. Penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan data diambil dari bagian rekam medik RSUP Dr M Djamil Padang dalam periode Januari 2018 – Desember 2020. Data dianalisis dengan menggunakan uji statistik Fisher’s Exact Test untuk menilai hubungan antar variabel. Hasil penelitian ini adalah 68 sampel pasien mengalami fraktur maksilofasial. Dari 68 sampel sebanyak 71% adalah laki-laki dan 29% adalah perempuan. Jenis fraktur maksilofasial yang paling sering terjadi yaitu fraktur mandibula sebanyak 48,5%. Etiologi yang paling sering terjadi yaitu akibat kecelakaan lalu lintas sebanyak 78%. Perdarahan intrakranial tercatat pada 7 pasien (10,2%) dengan jenis perdarahan intrakranial pada pasien fraktur maksilofasial terbanyak yaitu intracerebral hemorraghe (ICH) sebanyak 71,5%. Tingkat GCS pada pasien terbanyak direntang 13 – 15 sebanyak 89,7%. Analisis data hubungan antara lokasi fraktur maksilofasial dengan perdarahan intrakranial didapatkan nilai p=0,534. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara lokasi fraktur maksilofasial dengan perdarahan intrakranial di RSUP Dr M Djamil Padang.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | dr. Deddy Saputra, Sp. BP-RE |
Uncontrolled Keywords: | Fraktur maksilofasial, hubungan, perdarahan intrakranial |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Fakultas Kedokteran |
Depositing User: | S1 Pendidikan Kedokteran |
Date Deposited: | 30 Jun 2021 06:51 |
Last Modified: | 30 Jun 2021 06:51 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/76808 |
Actions (login required)
View Item |