Septia, Dwi Syahputri (2021) EMISI GAS KARBONDIOKSIDA (CO2) PADA BEBERAPA PENGGUNAAN LAHAN GAMBUT DI KECAMATAN KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT. Diploma thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (123kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
BAB I.pdf - Published Version Download (334kB) | Preview |
|
|
Text (BAB V)
BAB V.pdf - Published Version Download (211kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (453kB) | Preview |
|
Text (Skripsi Full Text)
Skripsi Full Text.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (6MB) |
Abstract
Gas CO2 merupakan gas yang diemisikan diantaranya dari lahan gambut ketika terjadi alih fungsi lahan menjadi lahan pertanian atau lainnya. Pengukuran emisi gas karbondioksida (CO2) pada beberapa penggunaan lahan dan analisis karakteristik gambut telah dilaksanakan di Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat dari bulan November 2020 sampai Februari 2021. Tujuan penelitian ini adalah mengukur emisi gas karbondioksida dari beberapa penggunaan lahan gambut di Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat. Penelitian dilakukan dengan metode survei. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling berdasarkan penggunaan lahan yaitu kebun sawit, semak belukar, kebun campuran, pertanian tegalan, lahan terbuka dan lahan terbuka rawa. Pengukuran gas karbondioksida (CO2) dilakukan dilapangan dengan menggunakan sensor non-dispersif infra merah (NDIR) yang terdapat pada alat Carbon Dioxide (CO2) Monitor. Sifat-sifat tanah dianalisis di Laboratorium Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Andalas Padang. Parameter yang dianalisis terdiri dari BV, kadar air, kematangan gambut, kadar abu, C- organik, N-total, dan C/N Ratio. Hasil penelitian menunjukan bahwa perbedaan penggunaan lahan gambut tidak berpengaruh secara nyata terhadap nilai emisi gas karbondioksida. Emisi gas CO2 berkorelasi positif (r = 0,68) dengan kandungan bahan organik tanah. Emisi CO2 tertinggi (3190,62 ppm) diperoleh pada kebun kelapa sawit dengan kandungan C- organik tertinggi (40,7%) diantara penggunaan lahan. Emisi CO2 pada semua penggunaan lahan berada dibawah nilai ambang batas CO2 diudara berdasarkan SNI 19-0232-2005. Emisi CO2 kebun kelapa sawit (3190,62 ppm), semak belukar (2031,84 ppm), kebun campuran (1759,00 ppm), tegalan (3102,30 ppm), lahan terbuka (2014,95 ppm), lahan terbuka rawa (2704,30 ppm). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa peningkatan emisi gas karbondioksida berbanding lurus dengan banyaknya kandungan bahan organik pada masing-masing penggunaan lahan. Kata kunci : emisi gas karbondioksida (CO2), penggunaan lahan, bahan organik
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Prof. Dr. Ir. Yulnafatmawita, MSc |
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Ilmu Tanah |
Depositing User: | s1 ilmu tanah |
Date Deposited: | 25 Jun 2021 03:54 |
Last Modified: | 25 Jun 2021 03:54 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/76720 |
Actions (login required)
View Item |