Pengembangan Monumen Sejarah Menjadi Objek Wisata di Kota Bukittinggi (1984-2019)

Febrina, Ramadani (2021) Pengembangan Monumen Sejarah Menjadi Objek Wisata di Kota Bukittinggi (1984-2019). Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (Cover dan Abstrak)
COVER DAN ABSTRAK.pdf - Published Version

Download (134kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab 1 Pendahuluan)
BAB I bimbingan sudah revisi.pdf - Published Version

Download (213kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab 5 Penutup)
BAB V bimbingan.pdf - Published Version

Download (106kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA fix.pdf - Published Version

Download (147kB) | Preview
[img] Text (Skripsi Full Text)
SKRIPSI FEBRINA RAMADANI WATERMARK.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (10MB)

Abstract

Skripsi ini berjudul “Pengembangan Monumen Sejarah Menjadi Objek Wisata Di Kota Bukittinggi (1984-2019)”. Penelitian ini membahas kebijakan Pemerintah Kota Bukittinggi dalam mengembangkan monumen sejarah menjadi objek wisata sejarah, semenjak ditetapkannya Bukittinggi sebagai Kota Wisata tahun 1984. Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang terdiri atas empat tahapan, yaitu heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Pada tahapan heuristik dikumpulkan sumber primer dan sekunder. Sumber primer yang didapat diantaranya adalah Memoir Bung Hatta, de Vestiging en Uitbreiding Nederlanders Westkust van Sumatra, Arsip Kota Bukittinggi, serta foto-foto yang berkaitan dengan objek wisata sejarah yang se zaman. Selain itu, juga dilakukan wawancara dengan metode sejarah lisan dengan informan, yaitu Fauzi Azhim sebagai pengelola Jam Gadang, Adek sebagai pengelola Lobang Jepang, Elmi sebagai Kadis Sarana dan Prasarana TMSBK, Rozi Chaniago sebagai pengelola Rumah Kelahiran Bung Hatta, dan Jekki sebagai pengelola Benteng Fort de Kock yang bertugas di Dinas Pariwisata Bukittinggi. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa sejak ditetapkannya Bukittinggi sebagai Kota Wisata pada tahun 1984, monumen sejarah yang ada di Bukittinggi, seperti Benteng Fort de Kock, Kebun Binatang, Jam Gadang, Lobang Jepang, dan Rumah Kelahiran Bung Hatta, semakin berkembang dan mengalami beberapa perubahan untuk mendukung terwujudnya Bukittinggi sebagai Kota Wisata. Objek wisata sejarah yang sebelumya tidak begitu terperhatikan, dijadikan objek wisata utama. Objek wisata sejarah tersebut mengalami beberapa kali perubahan berdasarkan kebijakan dari Pemerintah Daerah Bukittinggi, baik perubahan pada bangunannya maupun lingkungan objek wisata sejarah tersebut. Penelitian ini menyimpulkan bahwa peninggalan sejarah memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi objek wisata sejarah. Khususnya untuk Kota Bukittinggi, objek wisata sejarah menjadi salah satu andalan wisata Kota Bukittinggi, disamping wisata alam dan kuliner. Objek wisata sejarah ini adalah peninggalan sejarah yang sudah dilakukan perubahan untuk meningkatkan daya tariknya. Perubahan ini dilakukan berdasarkan kebijakan atau keputusan Pemerintah Kota Bukittinggi. Objek wisata sejarah dapat menjadi sarana edukasi bagi generasi muda untuk meningkatkan rasa Nasionalisme dan Patriotisme.

Item Type: Thesis (Diploma)
Primary Supervisor: Dr. Zulqaiyyim, M. Hum.
Uncontrolled Keywords: Kota Bukittinggi, Kebijakan wisata, Monumen bersejarah,Objek wisata sejarah, dan Kota wisata sejarah.
Subjects: A General Works > AZ History of Scholarship The Humanities
Divisions: Fakultas Ilmu Budaya > Ilmu Sejarah
Depositing User: S1 Ilmu Sejarah
Date Deposited: 02 Jun 2021 02:09
Last Modified: 02 Jun 2021 02:09
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/76119

Actions (login required)

View Item View Item