PERAN KURATOR DALAMPENGURUSAN DAN PEMBERESAN HARTA PAILIT TERHADAP DEBITUR PAILIT YANG TIDAK KOOPERATIF (Studi Kasus Kepailitan PT. Superabadi Sakti Jakarta Utara)

IVONESA, RESTY (2013) PERAN KURATOR DALAMPENGURUSAN DAN PEMBERESAN HARTA PAILIT TERHADAP DEBITUR PAILIT YANG TIDAK KOOPERATIF (Studi Kasus Kepailitan PT. Superabadi Sakti Jakarta Utara). Diploma thesis, UNIVERSITAS ANDALAS.

[img] Text (SKRIPSI)
388.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (576kB)

Abstract

Dalam kepailitan kurator memegang peranan utama dalam pengurusan dan pemberesan harta pailit seperti yang telah diatur dalam Undang-undang. Kurator harus mengupayakan segala cara yang patut untuk menyelamatkan seluruh harta pailit karena kurator tersebut bertanggung jawab atas kesalahan dan kelalaian dalam kepengurusan dan atau pemberesan yang menimbulkan kerugian lain bagi harta pailit. Namun berhasil atau tidaknya proses pengurusan dan pemberesan harta pailit, sangat ditentukan oleh peranan debitur pailit. Jika debitur kooperatif, proses akan berjalan dengan sukses tetapi sebaliknya jika seorang debitur tidak menunjukkan iktikad baik untuk bekerja sama, proses pengurusan dan pemberesan harta pailit akan berjalan lama dan bahkan tidak berhasil. Sikap tidak kooperatif debitur dapat menimbulkan masalah sehingga menghambat kinerja kurator. Bertolak dari masalah tersebut maka penulis mengangkat judul “Peran Kurator dalam Pengurusan dan Pemberesan harta Pailit terhadap Debitur Pailit yang Tidak Kooperatif (Studi Kasus Kepailitan PT. Superabadi Sakti)”. Penulisan skripsi ini dilakukan dengan metode penelitian yuridis sosiologis yang menekankan pada aspek hukum (Peraturan Perundang – undangan) berkenaan dengan pokok dari masalah yang dibahas terkait dengan praktek di lapangan. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa debitur yang tidak kooperatif dalam perkara kepailitan PT. Superabadi Sakti membuat kurator harus bekerja lebih berat dalam menjalankan perannya karena selama proses pelaksanaan pengurusan dan pemberesan harta pailit banyak sekali timbul permasalahan. Permasalahan yang timbul berupa kurator mengalami kesulitan dalam mencari aset-aset debitur pailit dan kesulitan dalam mencocokkan piutang yang diajukan oleh para kreditur dalam rapat verifikasi. Peran kurator disini hanya dapat menerima semua tagihan utang tersebut karena semua tagihan yang diajukan didukung oleh dokumen yang valid dan lengkap. Proses pemberesan pun tidak berjalan mulus karena kurator harus menyelesaikan permasalahan status kebendaan yang tumpang tindih terhadap beberapa aset debitur pailit yang dijaminkan kepada 2 (dua) kreditur sekaligus kemudian kurator juga mengupayakan tindakan pengamanan pada aset-aset debitur pailit dan aktif mencari tahu aset-aset lainnya yang dapat dijadikan untuk pembayaran tagihan. Penelitian ini menyarankan bahwa bagi para kreditur baik dari lembaga keuangan atau yang bukan lembaga keuangan dalam memberikan fasilitas berupa pinjaman kepada debiturnya diharapkan hendaklah lebih meneliti secara rinci baik debitur ataupun dokumendokumen aset yang dijaminkan agar tidak terjadi jaminan dengan status kebendaan ganda.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Fakultas Hukum
Depositing User: Yth Vebi Dwi Putra
Date Deposited: 04 May 2016 03:55
Last Modified: 04 May 2016 03:55
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/7558

Actions (login required)

View Item View Item