KONFLIK DAN RESISTENSI WARGA PENDATANG ETNIS NIAS JORONG GIRI MAJU NAGARI KOTO BARU KABUPATEN PASAMAN BARAT

PIPIT, GUNAWAN (2013) KONFLIK DAN RESISTENSI WARGA PENDATANG ETNIS NIAS JORONG GIRI MAJU NAGARI KOTO BARU KABUPATEN PASAMAN BARAT. Diploma thesis, UNIVERSITAS ANDALAS.

[img] Text (SKRIPSI)
394.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (927kB)

Abstract

Konflik menjadi fenomena yang paling sering muncul, karena konflik selalu menjadi bagian hidup manusia yang bersosial dan berpolitik. Konflik juga ikut menjadi pendorong dalam dinamika dan perubahan sosial politik. Pada saat ini, salah satu konflik sosial yang memuncak ialah konflik agraria. Konflik agraria berkaitan dengan penggunaan tanah untuk akumulasi kapital, seperti pertambangan, perkebunan, dan eksploitasi hutan. Salah satunya seperti yang terjadi di jorong Giri Maju kabupaten Pasaman Barat. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penyebab-penyebab bertahannya warga Nias di lokasi hutan lindung. Mendeskripsikan bentuk-bentuk resistensi warga Nias dan mendeskripsikan resolusi konflik yang digunakan untuk memulangkan warga Nias. Penelitian ini menggunakan teori resistensi Ralf Dahrendorf, karena suatu kelompok semu bisa berubah menjadi kelompok konflik disebabkan atas tiga kondisi, yaitu kondisi teknis, kondisi politik, dan kondisi sosial. Metode yang dipakai adalah metode kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif untuk memberikan gambaran yang lebih teperinci dari suatu masalah sosial yang terjadi. Dalam pengumpulan data dilakukan wawancara mendalam. Pemilihan informan dalam penelitian ini dengan cara purposive sampling (secara sengaja). Jumlah informan ditentukan oleh analisis data dengan prinsip triangulasi. Dari hasil penelitian yang dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa penyebab resistensi warga pendatang etnis Nias dikarenakan adanya 3 kondisi. Yaitu kondisi tekhnis, kondisi sosial dan kondisi politik. Bentuk-bentuk resistensi yang dilakukan warga Nias adalah resistensi lunak/tertutup seperti menolak direlokasi hutan lindung, melapor ke KOMNASHAM, kembali menempati kawasan hutan, menumpang berdatuk. Resolusi konflik yang terakhir diambil adalah memulangkan warga Nias.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: H Social Sciences > HM Sociology
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Sosiologi
Depositing User: Yth Vebi Dwi Putra
Date Deposited: 04 May 2016 03:35
Last Modified: 04 May 2016 03:35
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/7548

Actions (login required)

View Item View Item