Muhammad, Arif (2021) REVOLUSI HIJAU DAN SISTEM BAGI HASIL PERTANIAN DI NAGARI DILAM, KECAMATAN BUKIT SUNDI, KABUPATEN SOLOK, TAHUN 1980-2020. Diploma thesis, Universitas Andalas.
|
Text (COVER DAN ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf - Published Version Download (49kB) | Preview |
|
|
Text
BAB 1 PENDAHULUAN.pdf - Published Version Download (99kB) | Preview |
|
|
Text
BAB 5 PENUTUP.pdf - Published Version Download (32kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (43kB) | Preview |
|
Text
SKRIPSI FULLTEXT.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (5MB) |
Abstract
ABSTRAK Transaksi pertanian antara petani pemilik lahan dan petani penggarap di suatu daerah yang dilakukan secara berkelanjutan telah membentuk satu kesatuan budaya sistem bagi hasil pertanian tersendiri, memiliki syarat dan ketentuan yang berbeda dalam penerapannya bagi masyarakat di masing-masing daerah. Budaya sistem bagi hasil pertanian jamak dilakukan di Nagari Dilam sejak tahun 1980 hingga sekarang sebagai dampak dari berlakunya kebijakan Revolusi Hijau. Budaya sistem bagi hasil pertanian di Nagari Dilam muncul karena sebanyak 53% masyarakatnya berprofesi sebagai petani namun tidak semuanya yang memiliki tanah sebagai tempat bercocok tanam. Pokok permasalahan penelitian ini adalah untuk mengungkap bagaimana Revolusi Hijau berdampak pada pelaksanaan sistem bagi hasil pertanian di Nagari Dilam, serta melihat perubahan dan dampaknya terhadap pola pertanian masyarakat di Nagari Dilam. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah yang terdiri dari empat tahap yakni heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Pengumpulan sumber dilakukan melalui studi kepustakaan dan studi lapangan dengan melakukan wawancara lansung bersama orang-orang yang terlibat lansung dalam berjalannya sistem budaya bagi hasil di Nagari Dilam, serta dengan melakukan pencarian data di Badan Pusat Statistik, Kantor Wali Nagari, Camat dan organisasi pertanian setempat. Berdasarkan analisa data yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa keberadaan budaya sistem bagi hasil pertanian di Nagari Dilam tidak terlepas dari kemunculan Revolusi Hijau yang mendorong penggunaan teknologi pertanian, penerapan kebijakan harga sarana dan hasil produksi serta adanya dukungan infrastruktur. Kebijakan ini telah menyebabkan intensitas bertani di Nagari Dilam meningkat menjadi tiga kali panen dalam setahun dari yang sebelumnya hanya sekali dalam setahun, sehingga petani pemilik lahan butuh bantuan tenaga dalam mengolah lahan pertanian yang dalam kasus ini diperoleh dari petani penggarap, selain itu kemudahan akses dan modernisasi alat pertanian telah menyebabkan meningkatnya minat masyarakat Nagari Dilam dalam mengusahakan lahan pertanian. Kata Kunci: Revolusi Hijau, Petani, Sistem Bagi Hasil
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Witrianto, S.s, M.Hum, M.Si |
Subjects: | H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform |
Divisions: | Fakultas Ilmu Budaya > Ilmu Sejarah |
Depositing User: | S1 Ilmu Sejarah |
Date Deposited: | 04 May 2021 03:51 |
Last Modified: | 04 May 2021 03:51 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/74939 |
Actions (login required)
View Item |