Yurnisa, Fauziah (2021) KORELASI SOLUBLE TRANSFERRIN RECEPTOR (sTfR) DAN RETICULOCYTE HEMOGLOBIN EQUIVALENT (RET-HE) PADA PENYAKIT GINJAL KRONIS DENGAN ANEMIA DEFISIENSI BESI. Masters thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Cover dan Abstrak)
1. COVER TESIS + ABSTRAK.pdf - Published Version Download (546kB) | Preview |
|
|
Text (BAB 1 (Pendahuluan))
2. Bab 1 (Pendahuluan).pdf - Published Version Download (315kB) | Preview |
|
|
Text (BAB akhir (Penutup/Kesimpulan))
3. Kesimpulan dan Saran.pdf - Published Version Download (267kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
4. Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (294kB) | Preview |
|
Text (Tesis full text)
Tugas Akhir Ilmiah.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (8MB) |
Abstract
Pendahuluan : Anemia merupakan permasalahan yang penting pada penyakit ginjal kronis (PGK). Penyebab anemia pada PGK adalah multifaktorial. Anemia defisiensi besi merupakan antara penyebab utama anemia pada PGK. Saturasi transferrin (TSAT) dan ferritin serum adalah parameter laboratorium yang paling banyak digunakan untuk menilai status besi, tetapi kedua penanda ini menunjukkan korelasi yang relatif buruk dengan simpanan besi di sumsum tulang dan respon eritropoietik terhadap besi pada PGK. Baku emas untuk identifikasi defisiensi besi adalah biopsi sumsum tulang namun merupakan suatu prosedur pemeriksaan yang sangat invasif, sehingga pemeriksaan indirek lebih sering digunakan. Soluble transferrin receptor (sTfR) dan reticulocyte hemoglobin equivalent (Ret-He) merupakan penanda biokimia yang mencerminkan kadar zat besi di sumsum tulang sehingga dapat mengidentifikasi anemia defisiensi besi secara bersamaan pada pasien dengan inflamasi. Metode : Penelitian ini adalah suatu penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional yang dilaksanakan di Instalasi Rawat Inap dan Poliklinik Penyakit Dalam RSUP Dr. M. Djamil Padang selama 6 bulan. Sebanyak 30 sampel dipilih secara consecutive sampling yaitu pasien PGK stadium 3-5 dengan anemia yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil : Pada penelitian ini didapatkan jenis kelamin laki-laki adalah 14 orang (46.7%) dan perempuan 16 orang (53.3%) dengan kelompok umur terbanyak adalah 40-49 tahun (30%). Kadar rerata hemoglobin adalah 7,67 (1,55). Stadium PGK terbanyak adalah stadium 5 yaitu 13 orang (43,3%) diikuti stadium 3 dan 4 sebanyak masing-masing 9 orang (30%) dan 8 orang (26,7%). Rerata kadar sTfR pada PGK dengan anemia defisiensi besi adalah 5,12 μg/ml (0,60) sementara rerata kadar Ret-He adalah 25,09 pg (2,89). Kesimpulan : Terdapat korelasi negatif yang bermakna dengan gradasi kuat antara kadar soluble transferrin receptor (sTfR) dan reticulocyte hemoglobin equivalent (Ret-He) pada penyakit ginjal kronis dengan anemia defisiensi besi.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Primary Supervisor: | Dr. dr. Irza Wahid, SpPD-KHOM, FINASIM |
Uncontrolled Keywords: | anemia defisiensi besi, penyakit ginjal kronis, soluble transferrin receptor, reticulocyte hemoglobin equivalent |
Subjects: | R Medicine > RC Internal medicine |
Divisions: | Pascasarjana (Tesis) |
Depositing User: | s2 Program Pendidikan Dokter Spesialis |
Date Deposited: | 27 Apr 2021 03:48 |
Last Modified: | 27 Apr 2021 03:48 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/74634 |
Actions (login required)
View Item |