Selly, Cintya Gusman (2021) PERBEDAAN POTENSI LOW MOLECULAR WEIGHT HEPARIN DENGAN DIRECT ORAL ANTICOAGULANT TERHADAP PENURUNAN KADAR PROTHROMBIN FRAGMENT 1+2 PADA PASIEN RISIKO TINGGI TROMBOEMBOLI VENA. Masters thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Cover dan Abstrak)
1. COVER TESIS + Abstrak.pdf - Published Version Download (71kB) | Preview |
|
|
Text (Bab I (Pendahuluan))
2. BAB 1 (Pendahuluan).pdf - Published Version Download (263kB) | Preview |
|
|
Text (Bab Penutup (kesimpulan dan saran)
3. Bab Penutup (Kesimpulan-Saran).pdf - Published Version Download (172kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
4.Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (193kB) | Preview |
|
Text (Tesis Full Text)
5. Tugas Akhir Ilmiah Utuh.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (4MB) |
Abstract
Pendahuluan : Tromboemboli vena (TEV) merupakan penyakit dengan morbiditas dan mortalitas yang cukup tinggi, dan dapat terjadi pada pasien-pasien yang dirawat di RS. Faktor risiko yang dapat meningkatkan kejadian TEV di RS di antaranya penyakit kritis, inflammatory bowel disease, kanker aktif, riwayat TEV, imobilisasi, kondisi trombofilia, trauma atau tindakan operasi, usia lanjut, gagal nafas, gagal jantung, stroke iskemik, infark miokard akut, infeksi akut, penyakit reumatologi, obesitas, dan terapi hormon. Salah satu mediator hemostasis protrombik yang meningkat pada TEV adalah prothrombin fragment 1+2 (F1+2), dan dapat digunakan dalam menilai efikasi pemberian antikoagulan. American Society of Hematology (ASH) 2018 dan panduan nasional TEV tahun 2018 merekomendasikan pemberian tromboprofilaksis pada pasien dengan acute medical illness. Tromboprofilaksis dapat diberikan secara parenteral (LMWH) ataupun peroral (DOAC). Metode : Penelitian ini merupakan uji klinik pretest and posttest control group design yang dilaksanakan di bangsal Penyakit Dalam RSUP Dr. M. Djamil Padang selama 6 bulan, 30 sampel dipilih secara consecutive sampling yaitu pasien rawatan dengan risiko TEV yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Pemeriksaan kadar F1+2 pada pasien rawatan dengan risiko TEV dilakukan sebelum pemberian LMWH (enoxaparin 40 mg sc/hari) atau DOAC (rivaroxaban 10 mg po/hari) dan setelah hari ketiga pemberian, kemudian dianalisis secara statistik melalui analisis uji T tidak berpasangan antara kedua kelompok. Hasil : Rerata selisih kadar F1+2 pada pasien rawatan dengan risiko tinggi TEV yang mendapat LMWH adalah -29,61 (±18,92) ng/ml dan DOAC -17,09 (±7,46) ng/ml. Perbedaan selisih kadar F1+2 antara pasien risiko tinggi TEV yang mendapat pemberian LMWH dengan DOAC bermakna secara statistik dengan p<0,05 (p=0,028). Kesimpulan : LMWH lebih dipilih sebagai tromboprofilaksis pada pasien rawatan dengan risiko tinggi TEV dibandingkan DOAC
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Primary Supervisor: | Dr.dr.Irza Wahid, SpPD-KHOM, FINASIM |
Uncontrolled Keywords: | risiko tinggi tromboemboli vena, tromboprofilaksis, low molecular weight heparin, direct oral anticoagulant |
Subjects: | R Medicine > RC Internal medicine |
Divisions: | Pascasarjana (Tesis) |
Depositing User: | s2 Program Pendidikan Dokter Spesialis |
Date Deposited: | 27 Apr 2021 03:41 |
Last Modified: | 27 Apr 2021 03:41 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/74553 |
Actions (login required)
View Item |