Ilham, Hudi (2021) PELAKSANAAN PEMBINAAN TERHADAP TERPIDANA MATI DALAM LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA PEKANBARU. Diploma thesis, Universitas Andalas.
Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (116kB) |
|
Text (BAB I. Pendahuluan)
BAB I.pdf Download (214kB) |
|
Text (BAB IV. Penutup)
BAB IV.pdf Download (107kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf Download (109kB) |
|
Text (Skripsi Full text)
Full Skripsi .pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Lembaga Pemasyarakatan merupakan tempat diberikannya pembinaan bagi Narapidana dan Anak Didik Pemasyarakatan. Namun, berdasarkan perintah Pasal 5 UU No. 2/PNPS/1964 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pidana Mati yang Dijatuhkan Oleh Pengadilan di Lingkungan Peradilan Umum dan Militer menyebutkan bahwa Lembaga Pemasyarakatan menjadi tempat bagi orang yang dijatuhi pidana mati (selanjutnya disebut sebagai Terpidana Mati) dan dalam praktiknya Lembaga Pemasyarakatan memberikan pembinaan terhadap terpidana mati tersebut lantaran tidak adanya kejelasan waktu tunggu (bahkan adanya kemungkinan untuk mengajukan upaya hukum) terpidana mati di Lembaga Pemasyarakatan. Atas dasar itu penulis memfokuskan pada permasalahan sebagai berikut : 1) Bagaimana Kedudukan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Pekanbaru dalam memberikan pembinaan terhadap terpidana mati dalam sistem pemasyarakatan?; 2) Bentuk pembinaan terhadap terpidana mati dalam sistem pemasyarakatan di Lembaga Pemasyarakatan kelas IIA Kota Pekanbaru?; 3) Kendala-kendala yang dihadapi oleh Lembaga Pemasyakatan Kelas IIA Pekanbaru dalam proses pembinaan terhadap terpidana mati. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis sosiologis (empiris) dengan sifat penelitian deskriptif , jenis datanya dari data primer dengan wawancara dan studi dokumen serta data tersebut diolah dengan menggunakan analisis kualitatif. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa :1) Kedudukan Lembaga Pemasyarakatan hanya sebagai tempat bagi terpidana mati menjalani masa tunggunya sampai masanya ia dieksekusi sebagaimana diamanahkan Pasal 5 UU No. 2/PNPS/1964 dan adanya kesempatan untuk mengajukan Upaya Hukum (Pasal 263 KUHAP) dan mengajukan Grasi (UU No. 5 Tahun 2010 jo UU No. 22 Tahun 2002 Tentang Grasi). Namun, Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Pekanbaru mengambil kebijakan agar petugas dapat memberikan pembinaan terhadap terpidana mati di Blok Pengendalian Narkotika. 2) Bentuk pembinaan yang diberikan oleh Lembaga Pemasyarakatan terhadap terpidana mati lebih memfokuskan pada pembinaan kepribadian yang diharapkan dapat meningkatkan keimanannya kepada Tuhan-Nya. 3) Dalam menjalankan proses pembinaan tersebut Lembaga Pemasyarakatan mengalami kendala kendala, seperti : belum adanya Peraturan yang mengatur tentang pembinaan dan lamanya masa tunggu terpidana mati di Lembaga Pemasyarakatan, adanya kendala biaya operasional, adanya kendala berupa kurangnya petugas yang profesional dan kurangnya sarana dan prasarana berupa Blok Pengendalian Narkotika yang masih terbatas. Kata Kunci : Sistem Pemasyarakatan, Pembinaan, Terpidana Mati
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Nelwitis, S.H.,M.H |
Subjects: | K Law > K Law (General) K Law > KZ Law of Nations |
Divisions: | Fakultas Hukum |
Depositing User: | S1 Ilmu Hukum |
Date Deposited: | 22 Apr 2021 03:45 |
Last Modified: | 22 Apr 2021 03:45 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/74503 |
Actions (login required)
View Item |