HILMA, HILMA (2013) PEMISAHAN SENYAWA ALKIL BENZEN DAN HIDROKARBON AROMATIK POLISIKLIK DENGAN KOLOM MONOLIT DARI DODECYL METHACRYLATE PADA KROMATOGRAFI SISTEM KAPILER. Masters thesis, UNIVERSITAS ANDALAS.
Text (TESIS)
409.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Kolom monolit pertama kali diperkenalkan oleh Hjerten yang menggunakan polyacrylamide gel-based pada kolom kromatografi. Kelebihan utama kolom monolit adalah kolom monolit memiliki pori dengan ukuran besar dan porus pada skeleton yang saling terhubung yang berukuran kecil, dimana fasa gerak dapat lewat dengan tekanan yang rendah. Monolit polimer organik memiliki beberapa kelebihan diantaranya mudah dalam proses preparasi dan memiliki selektifitas yang tinggi dibandingkan dengan monolit silika. Polimer methacrylate-based memiliki beberapa kelebihan dibandingkan jenis polimer monolit lainnya, diantaranya stabilitas tinggi dalam range pH fasa gerak yang luas (2-12), preparasi yang sederhana dan cepat, mudah dimodifikasi terutama methacrylate yang memiliki gugus fungsi epoksi dan memiliki monomer dengan range polaritas yang luas. Methacrylate-based yang paling sering digunakan adalah methacrylate alkil rantai pendek dibandingkan dengan methacrylate alkil rantai panjang, hal ini disebabkan karena tingkat kelarutan methacrylate alkil rantai panjang yang terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mempelajari karakteristik kolom monolit dari dodecyl methacrylate yang terbentuk, meliputi morfologi permukaan, nilai permeabilitas dan reproducibility kolom, (2) Mempelajari pengaruh jenis porogen yang digunakan untuk pemisahan senyawa-senyawa alkil benzen dan hidrokarbon aromatik polisiklik, dan (3) Mengetahui jenis dan konsentrasi fasa gerak yang tepat untuk pemisahan senyawa-senyawa alkil benzen dan hidrokarbon aromatik polisiklik. Morfologi permukaan dari kolom monolit dikarakterisasi dengan menggunakan Scanning Electron Microscopy (SEM). Permeabilitas kolom (Ko) diukur dengan menggunakan air sebagai fasa geraknya dengan laju alir yang berbeda, dari pengukuran diperoleh nilai permeabilitas masing-masing kolom adalah, kolom dengan porogen isobutil alkohol yaitu 1,863 × 10-5 mL/m, kolom dengan porogen isoamil alkohol yaitu 1,484 × 10-5 mL/m, kolom dengan porogen 1-propanol yaitu 1,863 × 10-5 mL/m dan kolom dengan porogen etanol yaitu 3,771 × 10-5 mL/m. Nilai Standar Deviasi Relatif (SDR) ditentukan dengan melakukan pengukuran berulang pada pemisahan senyawa alkil benzen. Hasilnya, untuk kolom dengan porogen isobutyl alkohol yaitu 0,504% - 1,325%, kolom dengan porogen isoamil alkohol yaitu 0,281% – 0,401%, kolom dengan porogen 1-propanol yaitu 0,264% – 0,688% dan kolom dengan porogen etanol yaitu 0,645% – 2,063%. Porogen yang paling untuk pemisahan senyawa alkil benzen adalah 1-propanol dengan menggunakan asetonitril-air (80:20) sebagai fasa geraknya.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | Q Science > Q Science (General) |
Divisions: | Pascasarjana (Tesis) |
Depositing User: | Yth Vebi Dwi Putra |
Date Deposited: | 04 May 2016 03:01 |
Last Modified: | 04 May 2016 03:01 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/7413 |
Actions (login required)
View Item |