PERBANDINGAN SIFAT FISIK DAN PENGUJIAN KEAUSAN PADA PIN ON DISK DENGAN MENGGUNAKAN MINYAK BIJI BUNGA MATAHARI,MINYAK JAGUNG DAN MINYAK ZAITUN

M., Ichwan (2020) PERBANDINGAN SIFAT FISIK DAN PENGUJIAN KEAUSAN PADA PIN ON DISK DENGAN MENGGUNAKAN MINYAK BIJI BUNGA MATAHARI,MINYAK JAGUNG DAN MINYAK ZAITUN. Other thesis, Universitas Andalas.

Preview	Text (Cover dan Abstrak) Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (71kB) | Preview
Preview	Text (BAB 1 (Pendahuluan)) BAB 1 (Pendahuluan).pdf - Published Version Download (78kB) | Preview
Preview	Text (Bab 5 (Penutup)) Bab 5 (Penutup).pdf - Published Version Download (412kB) | Preview
Preview	Text (Daftar Pustaka) Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (116kB) | Preview
	Text (TA Full Text) TA Full Text.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB)

Abstract

Penggunaan pelumas pada sekarang ini telah banyak dijumpai seperti pada industri manufaktur, produksi material, mesin-mesin perkakas, kendaraan bermotor, peralatan pabrik dll. Pada tahun 2011, penggunaan pelumas didunia mencapai 35.1 juta ton³, dimana limbah sisa penggunaan pelumas ini dapat mencemari lingkungan, karena terbuat dari bahan sintetis yang tidak dapat terurai secara alami dan tergolong kedalam jenis limbah bahan berbahaya dan beracun (B3). Seiring timbulnya kesadaran manusia akan pencemaran lingkungan maka dicarilah alternatif lain pengganti pelumas berbahan dasar sintetis dan mineral oil dengan minyak nabati, yang mana dapat diperbaruhi dan biodegradable. Selain itu minyak nabati memiliki kelebihan antara lain, 1) mudah mengalir dari suhu rendah ke bagian pelat bersuhu lebih tinggi, karena kekentalan minyak berkurang akibat kenaikan suhu. 2) mudah membentuk emulsi dengan air. 3) daya lumas lebih baik daripada minyak mineral. 4) melekat lebih baik pada bidang-bidang logam yang basah atau lembab. Di Indonesia telah banyak dihasilkan produk olahan minyak nabati seperti minyak kelapa dan minyak sawit, akan tetapi produk ini banyak digunakan sebagai minyak konsumsi. Untuk mengurangi pemakaian lain dari minyak kelapa dan minyak sawit, dicari pengganti minyak nabati lainnya yaitu minyak zaitun,minyak jagung dan minyak bunga matahari, dimana penggunaannya terbatas pada industri farmasi, Selain itu kandungan pada minyak zaitun,minyak jagung dan minyak bunga matahari hampir serupa dengan kandungan minyak pelumas dasar dari minyak bumi dalam penelitian yang dilakukan oleh R. Sudrajat dkk. Dalam tugas akhir ini dilakukan penelitian untuk mengetahui sifat fisik minyak minyak zaitun,minyak jagung dan minyak bunga matahari antara lain, viskositas pada temperatur 40oC dan temperatur 100 oC, indeks viskositas, density, flash point dan pour point. Juga pengujian keausan dengan menggunakan minyak zaitun,minyak jagung dan minyak bunga matahari sebagai pelumas pada putaran 1400 rpm menggunakan alat uji tribometer jenis pin on disc. Dimana pada masing-masing putaran, beban yang diberikan sebesar 100 N. Hasil pengujian sifat fisik minyak zaitun,minyak jagung danminyak bunga matahari yaitu, viskositas pada temperatur 100oC berada mendekati viskositas pelumas dasar minyak mineral. Indeks viskositas yang dimiliki ketiga biolubricant tergolong kedalam High Viscosty Index (HVI). Density ketiga minyak lebih kecil dibandingkan jenis minyak pelumas dasar POE (Polyolester). Tetapi lebih mendekati density jenis minyak pelumas dasar HVI. Untuk flash point ketiga biolubricant lebih unggul dibanding beberapa jenis minyak pelumas dasar minyak mineral. Dari hasil pengujian sifat tribologi dari minyak zaitun pada beban 100 N dan puatarn 1400 rpm lebih unggul jika dibandingkan dengan minyak jagung dan minyak biji matahari. Disamping itu, permukaan disk dan pin yang dilumasi dengan minyak zaitun lebih halus jika dibandingkan dengan minyak biji matahari.

Actions (login required)

View Item