PUTRIANA, HARAGUS (2019) PEMISAH RELUNG EKOLOGI Macaca fascicularis DENGAN Macaca nemestrina MENGGUNAKAN DATA CAMERA TRAP. Masters thesis, Universitas Andalas.
|
Text (cover dan abstrak)
1. Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (226kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I Pendahuluan)
2. BAB I (Pendahuluan).pdf - Published Version Download (54kB) | Preview |
|
|
Text (BAB AKHIR Penutup dan kesimpulan)
3. BAB AKHIR (Penutup atau Kesimpulan).pdf - Published Version Download (36kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
4. Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (196kB) | Preview |
|
Text (Tugas Akhir Ilmiah Utuh)
5. Tugas Akhir Ilmiah Utuh.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (4MB) |
Abstract
Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) dan beruk (Macaca nemestrina) adalah dua spesies primata simpatrik yang berkerabat dekat. Sampai saat ini masih sedikit diketahui tentang bagaimana pemisahan relung antara kedua spesies tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemisahan relung ekologi antara monyet ekor panjang dengan beruk berdasarkan data kelimpahan dan pola aktivitas harian menggunakan perangkap kamera (camera trap) serta membandingkan distribusi antara monyet ekor panjang dan beruk berdasarkan beberapa variabel ekologis. Penelitian ini dilaksanakan di sembilan kawasan hutan di Sumatera Barat, yaitu di PT TKA Solok Selatan, Hutan Pendidikan dan Penelitian Biologi (HPPB) Universitas Andalas, Cagar Alam Lembah Anai, PT. KSI Solok Selatan, kawasan objek wisata alam Nyarai Kecamatan Lubuk Alung, Cagar Alam Rimbo Panti Kabupaten Pasaman, Suaka Alam Malampah Kabupaten Pasaman, hutan Kalaweit Supayang Kabupaten Solok, dan Nagari Mahat Kabupaten Lima Puluh Kota. Camera trap dipasang tersebar di lokasi yang memiliki tanda-tanda kehadiran hewan atau diduga sebagai jalur yang dilewati hewan target. Hasil analisis menunjukkan kelimpahan monyet ekor panjang sebanyak 0,12 foto/hari, sedangkan kelimpahan beruk sebanyak 1,26 foto/hari. Monyet ekor panjang dan beruk memiliki pola aktifitas harian dengan dua puncak waktu aktif. Puncak waktu aktif beruk lebih awal dibandingkan dengan puncak waktu aktif monyet ekor panjang. Faktor yang signifikan mempengaruhi kehadiran monyet ekor panjang dan beruk disuatu lokasi yaitu (1) jarak ke jalan akses manusia, monyet ekor panjang lebih sering dijumpai pada lokasi yang dekat dengan jalan, sedangkan beruk lebih menyukai lokasi di dalam hutan. (2) jarak ke perkebunan, kehadiran kedua spesies monyet ini signifikan berkurang bila jauh dari perkebunan. (3) ketinggian lokasi dari permukaan laut, semakin tinggi suatu lokasi, semakin sulit ditemukan monyet ekor panjang, sedangkan beruk dapat ditemukan disemua level ketinggian hinga pada lokasi sub pegunungan (> 900 mdpl). Hasil ini menunjukkan bahwa pemisahan relung ekologi antara kedua spesies ditunjukkan oleh perbedaan pola aktivitas harian. Sementara kehadiran keduanya bersifat oportunistik pada lingkungan yang dihabituasi manusia.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Primary Supervisor: | Dr. Wilson Novarino |
Uncontrolled Keywords: | Pemisahan relung, M. fascicularis, M. nemestrina, pola aktivitas harian, kehadiran. |
Subjects: | Q Science > QL Zoology |
Divisions: | Pascasarjana (Tesis) |
Depositing User: | S2 Biologi biologi |
Date Deposited: | 17 Mar 2021 07:37 |
Last Modified: | 17 Mar 2021 07:37 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/73341 |
Actions (login required)
View Item |