Fatma, Kurnia Putri (2020) PENGARUH LEVEL PEMBERIAN TEPUNG MAGGOT BSF (BLACK SOLDIER FLY/ Hermetia illucens) DALAM RANSUM TERHADAP PERFORMA PUYUH PETELUR. Diploma thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Cover dan Abstrak)
cover dan abstrak.pdf - Published Version Download (1MB) | Preview |
|
Text (Bab I Pendahuluan)
Fatma Kurnia Putri-11-13.pdf - Published Version Download (102kB) |
||
Text (Bab V Penutup)
Fatma Kurnia Putri-43.pdf - Published Version Download (95kB) |
||
Text (Daftar Pustaka)
Fatma Kurnia Putri-44-49.pdf - Published Version Download (195kB) |
||
Text (Skripsi Full)
Fatma Kurnia Putri.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui level pemberian tepung maggot yang dapat digunakan dalam ransum puyuh petelur untuk menggantikan bahan pakan sumber protein lainnya seperti tepung daging dan tulang guna meningkatkan performa produksi puyuh petelur. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah 180 ekor puyuh petelur (Coturnix coturnix japonica) berumur 9 minggu yang ditempatkan pada kandang baterai sebanyak 20 unit dengan setiap kandang ditempati 9 ekor puyuh dan dilakukan selama 6 minggu. Bahan pakan yang digunakan terdiri dari jagung, dedak, bungkil kedele, tepung daging dan tulang, corn gluten meal (CGM), tepung batu, tepung maggot, dan top mix. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan terdiri dari R1 = Ransum dengan 0% tepung maggot, R2 = Ransum dengan 3% tepung maggot, R3 = Ransum dengan 6% tepung maggot, R4 = Ransum dengan 9% tepung maggot, dan R5 = Ransum dengan 12% tepung maggot. Parameter yang diamati adalah konsumsi ransum, produksi telur, produksi massa telur, konversi ransum, dan nilai income over feed cost (IOFC). Hasil analisis keragaman menunjukkan bahwa pemberian tepung maggot dalam ransum puyuh petelur berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap produksi ransum, produksi massa telur, dan konversi ransum serta berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap konsumsi ransum. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian tepung maggot sampai level 9% dalam ransum puyuh petelur dapat menggantikan bahan pakan sumber protein lainnya seperti tepung daging dan tulang. Pada kondisi ini diperoleh produksi telur 65,81%, konsumsi ransum 21,06 g/ekor/hari, produksi massa telur 6,34 gram/ekor/hari, konversi ransum 3,36, dan nilai income over feed cost (IOFC) sebesar Rp. 14,72,*-/ butir telur. Kata kunci : income over feed cost, konsumsi ransum, konversi ransum, produksi massa telur, produksi telur, puyuh petelur, tepung maggot
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > SF Animal culture |
Divisions: | Fakultas Peternakan |
Depositing User: | S1 peternakan peternakan |
Date Deposited: | 25 Feb 2021 03:49 |
Last Modified: | 15 Aug 2023 04:21 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/72905 |
Actions (login required)
View Item |