PENGAMBILALIHAN BLOK ROKAN DARI PT CHEVRON PASIFIC INDONESIA OLEH PT PERTAMINA (PERSERO) ATAS KONTRAK KERJA SAMA DALAM SISTEM KONTRAK BAGI HASIL (PRODUCTION SHARING CONTRACT)

Emillia, Syaputri (2020) PENGAMBILALIHAN BLOK ROKAN DARI PT CHEVRON PASIFIC INDONESIA OLEH PT PERTAMINA (PERSERO) ATAS KONTRAK KERJA SAMA DALAM SISTEM KONTRAK BAGI HASIL (PRODUCTION SHARING CONTRACT). Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (cover dan abstrak)
COVER DAN ABSTRAK.pdf - Published Version

Download (246kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab I Pendahuluan)
BAB I Pendahuluan.pdf - Published Version

Download (295kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab IV Penutup)
BAB IV Penutup.pdf - Published Version

Download (124kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR KEPUSTAKAAN.pdf - Published Version

Download (138kB) | Preview
[img] Text (Skripsi fulltextt)
SKRIPSI FULL TEXT.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Kegiatan usaha migas merupakan salah satu aset yang sangat penting untuk memberikan manfaat besar bagi Negara Indonesia. Pengelolaan kegiatan usaha hulu migas dilakukan dengan kontrak kerja sama yang dijalankan berdasarkan Kontrak Bagi Hasil atau Production Sharing Contract (PSC) antara kontraktor dengan Pemerintah. Ironisnya, sebagian besar kontraktor pada industri hulu migas Indonesia masih didominasi oleh perusahaan minyak bertaraf Internasional, salah satunya Chevron. Sehingga, pada kasus blok migas yang kontrak kerja samanya akan berakhir seperti Blok Rokan, pemerintah Indonesia mengamati apakah layak perusahaan pelat merah Indonesia PT Pertamina mengelola blok migas tersebut. Pertengahan tahun 2018, pengelolaan Blok Rokan secara resmi dikelola oleh PT Pertamina setelah mengevaluasi penawaran perusahaan tersebut dengan beberapa pertimbangan, salah satunya terjadi perubahan skema kontrak yang baru. Perubahan skema kontrak pada Blok Rokan terjadi saat PT Pertamina mengambil alih blok tersebut. Sebelum kontrak Blok Rokan berakhir di tahun 2021, dalam proses peralihannya terdapat beberapa permasalahan berupa penurunan produksi yang semakin menurun selama masa transisi. Adanya permasalahan tersebut, peneliti akan mengkaji lebih lanjut mengenai perubahan skema kontrak pada proses pengambilalihan kelola Blok Rokan. Rumusan masalahnya yang akan diteliti adalah Pertama, Bagaimana sistem kontrak bagi hasil (PSC) setelah kontrak kerja sama PT Chevron Pasific Indonesia berakhir di Blok Rokan. Kedua, Bagaimana pengambilalihan Blok Rokan dari PT Chevron Pasific Indonesia oleh PT Pertamina atas ketidakberlanjutan kontrak kerja sama bagi hasilnya. Untuk menunjang hasil pembahasan dari masalah, metode penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif yaitu meneliti bahan pustaka atau data sekunder. Sifat penelitian ini adalah deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan adanya pergantian skema sistem kontrak bagi hasil (PSC) setelah kontrak kerja sama Chevron berakhir di Blok Rokan yang sebelumnya menggunakan skema cost recovery menjadi gross split sesuai dengan peraturan yang berlaku dan proses pengambilalihan Blok Rokan dari Chevron kepada PT Pertamina atas ketidakberlanjutan kontrak kerja samanya dilakukan dengan mengajukan permohonan proposal kepada Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM). Namun, pengajuan proposal dari para pihak dinilai sangat tidak wajar untuk diterapkan.

Item Type: Thesis (Diploma)
Primary Supervisor: Dr. Dahlil Marjon, S.H., M.H.
Uncontrolled Keywords: Production Sharing Contract, Blok Rokan, Gross Split.
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Fakultas Hukum
Depositing User: S1 Ilmu Hukum
Date Deposited: 24 Feb 2021 06:33
Last Modified: 24 Feb 2021 06:33
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/71930

Actions (login required)

View Item View Item