Khatib Abdul Munaf Imam Maulana: Karya-Karya dan Posisinya Dalam Pusaran Jaringan Tarekat Syattariah di Minangkabau (1943-2006)

Sudirman, Sudir (2020) Khatib Abdul Munaf Imam Maulana: Karya-Karya dan Posisinya Dalam Pusaran Jaringan Tarekat Syattariah di Minangkabau (1943-2006). Masters thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (Cover dan Abstrak)
1 COVER DAN ABSTRAK.pdf - Published Version

Download (155kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB 1)
2 BAB 1 IMAM MAULANA TERAKHIR.pdf - Published Version

Download (414kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB 6)
3 BAB 6 KESIMPULAN TERAKHIR.pdf - Published Version

Download (223kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Daftar Pustaka)
4 BIBLIOGRAFI BARU.pdf - Published Version

Download (349kB) | Preview
[img] Text (Full Text)
5 UPLOAD.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Kepemimpinan karismatis adalah kepemimpinan yang berdasarkan kepercayaan, kepatuhan, dan kesetiaan para pengikutnya. Ini timbul dari kepercayaan yang penuh kepada pemimpin yang dicintai, dihormati dan dikagumi. Hal yang menarik dari Khatib Abdul Munaf Imam Maulana adalah mengenai karya-karya dan posisinya dalam pusaran jaringan tarekat Syattariah di Minangkabau (1943-2006). Penelitian ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan bagaimana dinamika, posisi dan strategi Khatib Abdul Munaf Imam Maulana dalam mengembangkan tarekat Syattariyah di Minangkabau.Metode yang digunakan adalah metode sejarah yang meliputi heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Selain sumber tertulis, data juga didapat melalui sumber lisan, yaitu mewawancarai orang-orang yang dekat dan mengetahui tentang kehidupan seorang Khatib Abdul Munaf Imam Maulana. Dari hasil penelitian yang dilakukan diperoleh informasi bahwa Khatib Imam Maulana Abdul Munaf lahir di Batang Kabung Koto Tangah Padang. Ia seorang ulama yang mendedikasikan dirinya berpuluh-puluh tahun untuk berdakwah, secara lisan maupun tulisan. Di bidang kepenulisan, ia telah menulis 23 naskah Islam, baik yang berbahasa Arab maupun berbahasa melayu. Hal ini membuktikan bahwa surau di Minangkabau sangat potensial sebagai media pendidikan, karena di surau juga hidup dan berkembang tradisi intelektual berupa penyalinan dan penulisan naskah-naskah terutama naskah Islam.Mengenai ajaran dan amalan dalam tarekat Syattariah, Khatib Abdul Munaf Imam Maulana selalu menegaskan dan berusaha meluruskan stigma terhadap ajaran dan amalan dalam tarekat Syattariah. Tidak adanya ajaran Wihdatul Wujud dalam tarekat Syattariah yang dianutnya, merupakan bantahan langsung Khatib Abdul Munaf Imam Maulana. Dalam karya-karyanya yang ditulisnya, Khatib Abdul Munaf Imam Maulana menjelaskan secara terperinci perbedaan ajaran Wihdatul Wujud dengan Wahdatul Syuhud. Pembenaran akan ajaran Wahdatul Syuhud merupakan pedoman dasar Khatib Abdul Munaf Imam Maulana dalam melakukan amalan dalam tarekat Syattariah hingga akhir hayatnya. Pedoman ini akan terus digunakan dan selalu dipegang erat oleh murid, serta pengikutnya sekarang maupun untuk masa yang akan datang.

Item Type: Thesis (Masters)
Primary Supervisor: Prof. Dr. Herwandi, M.Hum
Uncontrolled Keywords: Ulama, Surau, Naskah, Tarekat, Syattariah
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions: Pascasarjana (Tesis)
Depositing User: s2 ilmu sejarah
Date Deposited: 16 Feb 2021 07:15
Last Modified: 16 Feb 2021 07:15
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/71926

Actions (login required)

View Item View Item