PENGARUH KOMPOSISI SUBSTRAT DAN LAMA FERMENTASI CAMPURAN KULIT BUAH MARKISA DAN AMPAS TAHU DENGAN Phanerochaete chrysosporium TERHADAP KANDUNGAN BAHAN KERING, PROTEIN KASAR DAN RETENSI NITROGEN

DIAN, TIARA SUKMA (2013) PENGARUH KOMPOSISI SUBSTRAT DAN LAMA FERMENTASI CAMPURAN KULIT BUAH MARKISA DAN AMPAS TAHU DENGAN Phanerochaete chrysosporium TERHADAP KANDUNGAN BAHAN KERING, PROTEIN KASAR DAN RETENSI NITROGEN. Diploma thesis, UNIVERSITAS ANDALAS.

Text (SKRIPSI) 482.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (336kB)

Abstract

Pemanfaatan limbah pertanian sebagai pakan merupakan suatu alternatif dalam meningkatkan ketersediaan bahan baku penyusun ransum. Kulit buah markisa merupakan hasil ikutan tanaman holtikultura yang belum banyak diminati masyarakat untuk dijadikan sumber pakan alternatif. Markisa merupakan komoditi unggulan di Kabupaten Solok Sumatera Barat. Produksi markisa di Sumatera Barat pada tahun 2010 mencapai 118.200 ton, dan di targetkan pada tahun 2015 produksi markisa di Sumatera Barat telah mencapai 150.000 ton (Dinas pertanian dan tanaman pangan Sumbar, 2011). Komposisi buah markisa adalah isi dan biji 70% dan kulit ari beserta kulitnya 30% (Astuti, 2008), sehingga dapat diperkirakan produksi kulit buah markisa pada tahun 2010 adalah 35.460 ton. Kulit buah markisa mengandung serat kasar 30.16%, protein kasar 7.25% (Laboratorium Gizi non Ruminansia Fakultas Peternakan Universitas Andalas, 2013). Disamping itu kulit buah markisa mengandung lignin 16.29% dan selulosa 19.03% (Laboratorium Gizi Ruminansia Fakultas Peternakan Universitas Andalas, 2013). Penggunaan kulit buah markisa sebagai pakan ternak masih terbatas karena tingginya kandungan serat kasar dan rendahnya nilai gizi yang dibutuhkan ternak. Penggunaan tepung kulit buah markisa sebelum fermentasi dalam campuran pakan ayam broiler hanya hingga level 5% dan setelah fermentasi dengan Aspergilus niger dapat digunakan hingga level 16% (Sembiring dan Wahyuni, 2005). Oleh

Actions (login required)

View Item